Proyek Senilai Rp300 Miliar Lebih
BUKITTINGGI, MJ. Sebanyak empat proyek yang dibangun di Kota Bukittinggi ditinjau oleh Komisi III DPRD Bukittinggi, empat proyek yang ditinjau oleh Ketua DPRD bersama Komisi III DPRD Bukittinggi dengan total anggaran semuanya sebesar Rp300 miliar lebih yang bersumber dari dana APBN dan APBD.
Adalah proyek pembangunan Pasa Ateh dan Rusunawa, sementara proyek yang dibiayai oleh APBD yakni pembangunan Aveari kandang burung di Taman Marga Satwa Kinantan (TMBSK) dan satu proyek di objek wisata Panorama.
Kunjungan lapangan di setiap lokasi, juga didampingi Kepala OPD terkait dan Sekretariat Dewan, Kamis (16/01/2020). Kunjungan lapangan diawali peninjauan ke Pasa Ateh, berlanjut ke TMSBK, Panorama dan Rusunawa. Di setiap lokasi yang dikunjungi, beberapa pertanyaan diajukan oleh anggota DPRD dan dijelaskan langsung OPD terkait.
Ketua DPRD Bukittinggi, Herman Sofyan, menjelaskan, kunjungan lapangan ini dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan pekerjaan yang ada di Bukittinggi.
Hal ini bertujuan untuk melihat kenyataan di lapangan setelah adanya rapat dengan komisi III yang membidangi pembangunan ini.
“Kami ingin melihat langsung kondisi di lapangan. Hasil rapat kerja di kantor bersama mitra kerja, kita buktikan di lapangan. Bagaimana perkembangan dan realisasi yang terjadi di setiap pekerjaan pembangunan itu,” jelas Herman Sofyan diamini Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Nur Hasra.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bukittinggi, Maderizal, bersama Anggota Komisi III lainnya, Ibra Yaser, H. Irman, Hj. Noni, Abdurrahman, Asri Bakar, secara garis besar mengapresiasi pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanaan di kota Bukittinggi. Karena para wakil rakyat ingin pembangunan dilaksanakan dengan baik dan lancar serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pasa Ateh, kita melihat bagaimana kesiapan untuk operasional Pasa Ateh karena memang, pembangunanya sangat ditunggu oleh masyarakat, khususnya pedagang. Kita apresiasi yang tinggi terhadap pemerintah dan pelaksana. Apa yang telah dibuat sangat membanggakan dan diharapkan dapat menjadi pasar percontohan. Tapi tentu kami juga berharap ada peningkatan teknologi di lokasi parkir,” jelasnya.
Untuk TMSBK, lanjut Maderizal, dengan rencana kenaikan retribusi, tentu harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan.
“Untuk itu, DPRD juga meminta Disparpora untuk segera membuat perencanaan mini seaworld, sebagai penambah daya tarik TMSBK. Selanjutnya, juga akan dibicarakan antisipasi longsor karena TMSBK berada di ketinggian dan di atas bukit. Batas tanah dengan masyarakat pun harus jelas. Karena ada wacana pemerintah kehilangan tanah 2000 meter dan ini harus ditelusuri dan harus dikembalikan lagi. Tapi secara umum Pasa Ateh dan TMSBK sudah cukup membanggakan,” ujar Maderizal.
Setelah dua lokasi itu, rombongan bertolak menuju Panorama dan Rusunawa yang dibangun di kawasan Bukik Apik., khusus Rusunawa dimana komisi III mendapat keluhan dari Pimpro yaitu masalah sumur bor belum juga mendapat air padahal penggaliannya sudah 150 meter. Karena belum dapat air, rencana ditambah kedalamanya 50 meter lagi, pihak pimpro merencanakan bak cadangan untuk 30 kubik air di tingkat atas sudah dibangun 20 kubik air untuk 42 rumah.
Kepada Pimpro Ketua Komisi III Maderizal mengatakan Rusunawa untuk 2020 ini DPRD akan menambah anggaran serbesar Rp 1,7 milyar untuk pembangunan taman, pos Satpam. Dan Ipal, keterangan diperoleh proyek Rusunawa siap 2 bulan lagi. (*/eds)
Anggota Komisi III DPRD Bukittinggi dan lainnya foto bersama saat meninjau empat proyek bernilai Rp300 miliar lebih. |
BUKITTINGGI, MJ. Sebanyak empat proyek yang dibangun di Kota Bukittinggi ditinjau oleh Komisi III DPRD Bukittinggi, empat proyek yang ditinjau oleh Ketua DPRD bersama Komisi III DPRD Bukittinggi dengan total anggaran semuanya sebesar Rp300 miliar lebih yang bersumber dari dana APBN dan APBD.
Adalah proyek pembangunan Pasa Ateh dan Rusunawa, sementara proyek yang dibiayai oleh APBD yakni pembangunan Aveari kandang burung di Taman Marga Satwa Kinantan (TMBSK) dan satu proyek di objek wisata Panorama.
Kunjungan lapangan di setiap lokasi, juga didampingi Kepala OPD terkait dan Sekretariat Dewan, Kamis (16/01/2020). Kunjungan lapangan diawali peninjauan ke Pasa Ateh, berlanjut ke TMSBK, Panorama dan Rusunawa. Di setiap lokasi yang dikunjungi, beberapa pertanyaan diajukan oleh anggota DPRD dan dijelaskan langsung OPD terkait.
Ketua DPRD Bukittinggi, Herman Sofyan, menjelaskan, kunjungan lapangan ini dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan pekerjaan yang ada di Bukittinggi.
Hal ini bertujuan untuk melihat kenyataan di lapangan setelah adanya rapat dengan komisi III yang membidangi pembangunan ini.
“Kami ingin melihat langsung kondisi di lapangan. Hasil rapat kerja di kantor bersama mitra kerja, kita buktikan di lapangan. Bagaimana perkembangan dan realisasi yang terjadi di setiap pekerjaan pembangunan itu,” jelas Herman Sofyan diamini Wakil Ketua DPRD Bukittinggi, Nur Hasra.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bukittinggi, Maderizal, bersama Anggota Komisi III lainnya, Ibra Yaser, H. Irman, Hj. Noni, Abdurrahman, Asri Bakar, secara garis besar mengapresiasi pelaksanaan pembangunan yang telah dilaksanaan di kota Bukittinggi. Karena para wakil rakyat ingin pembangunan dilaksanakan dengan baik dan lancar serta berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pasa Ateh, kita melihat bagaimana kesiapan untuk operasional Pasa Ateh karena memang, pembangunanya sangat ditunggu oleh masyarakat, khususnya pedagang. Kita apresiasi yang tinggi terhadap pemerintah dan pelaksana. Apa yang telah dibuat sangat membanggakan dan diharapkan dapat menjadi pasar percontohan. Tapi tentu kami juga berharap ada peningkatan teknologi di lokasi parkir,” jelasnya.
Untuk TMSBK, lanjut Maderizal, dengan rencana kenaikan retribusi, tentu harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan.
“Untuk itu, DPRD juga meminta Disparpora untuk segera membuat perencanaan mini seaworld, sebagai penambah daya tarik TMSBK. Selanjutnya, juga akan dibicarakan antisipasi longsor karena TMSBK berada di ketinggian dan di atas bukit. Batas tanah dengan masyarakat pun harus jelas. Karena ada wacana pemerintah kehilangan tanah 2000 meter dan ini harus ditelusuri dan harus dikembalikan lagi. Tapi secara umum Pasa Ateh dan TMSBK sudah cukup membanggakan,” ujar Maderizal.
Setelah dua lokasi itu, rombongan bertolak menuju Panorama dan Rusunawa yang dibangun di kawasan Bukik Apik., khusus Rusunawa dimana komisi III mendapat keluhan dari Pimpro yaitu masalah sumur bor belum juga mendapat air padahal penggaliannya sudah 150 meter. Karena belum dapat air, rencana ditambah kedalamanya 50 meter lagi, pihak pimpro merencanakan bak cadangan untuk 30 kubik air di tingkat atas sudah dibangun 20 kubik air untuk 42 rumah.
Kepada Pimpro Ketua Komisi III Maderizal mengatakan Rusunawa untuk 2020 ini DPRD akan menambah anggaran serbesar Rp 1,7 milyar untuk pembangunan taman, pos Satpam. Dan Ipal, keterangan diperoleh proyek Rusunawa siap 2 bulan lagi. (*/eds)