Embung Tabek Gadang. |
Pembangunan Embung Tambuo Tabek Gadang di Kota Bukittinggi dan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Kabupaten Agam yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V, rampung dan hasilnya telah bisa dinikmati masyarakat Bukittinggi dan sekitarnya. Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias pun memberikan apresiasi mendalam atas kinerja maksimal tersebut.
Kepala Satker SNVT PJPA WS. IAKR BWS Sumatera V, Danwismai, SST, MPSDA |
Pembangunan embung Tambuo atau bendungan di Batang Tambuo Tabek Gadang, Kelurahan Aur Kuniang, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), serta pemasangan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) tuntas dilaksanakan pihak BWS Sumatera V melalui Kasatker PJPA IAKR, Danwismai dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Air Tanah Air Baku (ATAB) PJPA IAKR, Jandi Kurniawan dengan menggandeng beberapa rekanan pelaksana proyek.
Hasilnya kini telah bisa dinikamati masyarakat Bukittinggi dan sekitarnya. Kebutuhan akan air bersih telah terpenuhi, bahkan pemandangan yang indah di lokasi embung tersebut menjadi daya tarik tersendiri sebagai objek pariwisata.
Sebagai bentuk ucapan terimakasih, belum lama ini, Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmantias mendatangi kantor BWS Sumatera V dan memberikan Apresiasi atas kenerja maksimal jajaran insan ke-PU-an tersebut yang hasilnya telah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Ramlan Nurmatias mengaku embung yang dibangun di lahan 1,4 hektare dengan tingginya mencapai 7 meter ini dibiayai APBN senilai Rp9,3 miliar dan merupakan embung pertama di Kota Bukittinggi.
"Ini untuk kebutuhan air bersih kita (Bukittinggi), perdetik nantinya bisa menghasilkan 40 liter pada tahap awalnya. Ini akan bermanfaat, sebab Bukittinggi adalah kota padat penduduk dan ditopang banyak industri. Jika selesai nantinya, embung ini akan kita jadikan pula objek wisata,” kata Ramlan.
Harapan Pemerintah Kota Bukittinggi untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat terujud sudah. Embung itu kini telah selesai, bahkan kata Direktur PDAM Tirta Jam Gadang, Murdi Tahman, air dari lokasi itu telah masuk proses pencucian air di Intake di kawasan Belakang Balok.
“Kita sudah uji cobakan air dari Tabek Gadang untuk dialirkan ke masyarakat Bukittinggi. Hasilnya sekarang sudah ada 40 liter air per detik. Dari jumlah itu, saat ini bak tampung air sudah mencapai 2 meter, biasanya hanya 25 cm. InsyaAllah akan mengurangi persoalan air di Bukittinggi,” ujarnya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, juga mengapresiasi kinerja PDAM yang dinilai sukses dalam upaya memenuhi kebutuhan air masyarakat Bukittinggi. Saat ini, air dari Tabek Gadang sudah mulai dialirkan.
“Alhamdulillah, air dari Tabek Gadang sudah diujicobakan. Kualitas air setelah dicuci pun sangat bagus. Air tersebut dialirkan untuk masyarakat, khususnya yang berada di daerah Gurun Panjang, Sawah Paduan, Pasar Bawah, Gulai Bancah dan Mandiangin. Diperkirakan ada 4900 pelanggan di kawasan itu yang sudah cukup lama tidak mendapat air. Selanjutnya, juga dialirkan ke daerah lainnya,” ujar Ramlan.
Selain itu kata Ramlan, Pemko Bukittinggi bersama pihak PDAM juga terus berupaya mencari sumber air lainnya. Beberapa titik yang dalam proses, diantaranya Batu Palano dan Ngarai.
Tidak hanya itu, dengan rampungnya Embung Tabek Gadang itu, anggota DPRD Bukittinggi, Rismaidi bersama tokoh masyarakat Aua Kuning, Kecamatan Aua Birugo Tigo Baleh (ABTB) juga mengucapkan rasa terima kasihnya.
“Dengan selesainya Embung Tabek Gadang ini, tentu akan dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak,” kata Rismaidi yang didampingi tokoh masyarakat Aua Kuning, H.A.Dt Nan Angek, Fauzi St Basa, Taufik St Sati,M.St.Mantari dan M.St Mudo ketika meninjau Embung Tabek gadang Kamis 7 Februari 2020.
Dikatakan, peninjauan yang dilakukan bersama tokoh masyarakat Aua Kuning itu adalah untuk melihat kondisi terkini pembangunan Embung Tabek Gadang sebagai salah salah satu sumber air bersih untuk Kota Bukittinggi.
“Allhamdulillah, sesuai dengan rencana dan berkat dukungan masyarakat, khususnya masyarakat pemilik tanah dan tokoh masyarakat Aua Kuning, pembangunan Embung telah selesai sesuai harapan,” katanya.
Ia berharap dengan selesainya Embung Tabek Gadang ini, diharap dapat dimanfatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat banyak untuk pemenuhan kebutuhan air bersihnya. Disamping itu, juga menjadikan areal Embung Tabek Gadang ini sebagai objek wisata baru sesuai dengan yang diungkapkan walikota.
“Dengan selesainya Embung Tabek Gadang ini akan dapat membawa perubahan untuk daerah Tabek Gadang beserta masyarakat sekitarnya,” tambah Rismaidi.
Sementara itu, tokoh masyarakat Aua Kuning H.A Dt Nan Angek juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemko Bukittinggi yang telah memperhatikan Tabek Gadang dan Kelurahan Aua Kuning pada umumnya.
“Pembangunan Embung Tabek Gadang ini jelas membawa multi efek untuk masyarakat,” kata H.A.Dt Nan Angek.
Dengan adanya Embung ini kata dia, akan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Bukittinggi akan air bersih, dan areal Tabek Gadang dapat dijadikan objek wisata, yang tentunya juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga Tabek Gadang.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) ATAB I PJPA IAKR Jandi Kurniawan ST MT mengatakan, potensi debit air antara 120 Liter/detik – 200 Liter/detik dinilai cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk rencana pemanfaatan Air Baku Batang Tambuo Tabek Gadang.
Ia mengatakan, pemanfaatannya akan diperuntukkan sebagai air baku yang akan di olah di WTP Belakang Balok.
Sementara output yang akan dihasilkan dari pembangunan Embung ini adalah 1 Buah Embung dengan panjang pipa transmisi sepanjang 3,482 Km dan outcome 40 Lt/detik. (Edy)
Maryadi_Utama_menyampaikan_sambutan_saat_groundbreaking_Embung_Tambuo. |
Pembangunan JIAT di Kabupaten Agam. |
PPK ATAB I PJPA IAKR BWS Sumatera V, Jandi Kurniawan, ST, MT |
Pemasangan instalasi pipa embung Tabek Gadang |