Tim dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19, saat menerima arahan menjelang melakukan tugas mencegah terjadinya penularan virus corona di Kabupaten Tanah Datar. (ist) |
mjnews.id - Jumlah pasien positiv Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Hingga hari ini jumlahnya jadi 7 orang. Tambahan pasien positif kemarin merupakan tenaga medis di salah satu fasilitas kesehatan di Sumbar.
“Jumlah pasien positif kini jadi tujuh, statusnya tenaga medis di salah satu faskes di Sumbar,” kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Jumat (27/3/2020).
Irwan tidak menyebutkan pasien tersebut kini sedang ditangani di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang. Lebih jauh Irwan Prayitno mengatakan Pemprov Sumbar sudah mendapatkan izin dari pemerintah pusat untuk mengumumkan perkembangan secara real time mengenai covid-19.
Karena itu, Pemprov Sumbar akan mengumumkan perkembangan Covid-19 berdasarkan hasil dari penelitian Laboratorium FK Unand yang sudah men dapatkan izin dari Litbang Kemenkes RI buat melakukan pengujian terhadap spesimen pasien suspect corona.
Dari tujuh pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19 di Sumbar, empat orang di antaranya diisolasi di RS Ahmad Muchtar Bukit tinggi, dua pasien diisolasi di RSUP M Djamil Padang dan satu orang di SPH. Data dari corona.sumbar prov.go.id, total PDP di Sumbar saat ini sebanyak 23 orang. Total ODP sebanyak 1.024 orang, hasil negatif 31 orang, hasil positif 6 orang dan sedang menunggu hasil sebanyak 13 orang.
ODP di Tanah Datar Menjadi 126 Orang
Sementara itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Tanah Datar terus bertambah. Bila sehari sebelumnya tercatat ada angka 116 orang, pada data Jumat (27/3/2020) sudah pada pada angka 126 orang.
Terkait dengan itu, Gugus Tugas Pengendalian Covid-19 Tanah Datar meningkatkan berbagai kegiatan, guna mencegah penularan virus corona yang mematikan tersebut. Apalagi, satu warga Luak Nan Tuo sudah dinyatakan positif mengidap Covid-19, dan kini sedang menjalani perawatan di RSUP Achmad Muchtar Bukittinggi.
Kepala Dinas Kominfo Abrar dalam kapasitasnya sebagai anggota tim Gugus Tugas menyatakan, tim bentukan Pemkab Tanah Datar mengintensifkan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat publik dan fasilitas umum, termasuk kawasan tempat tinggal satu warga positif terkena Covid-19.
Selain melakukan penyemprotan disinfektan, menurut Abrar, pihaknya juga meningkatkan kegiatan mengedukasi masyarakat dalam upaya melawan penularan corona, membimbing agar berprilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kerumunan massa, dan menjaga jarak antar orang yang dikenal dengan istilah social distancing.
“Sehari ini (kemarin-red) kita mengintensifkan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat beresiko penularan Covid-19, termasuk rumah dan area sekitar perumahan korban yang dinyatakan positif Covid-19,” ujarnya, Jumat (27/3/2020).
Sedangkan agenda edukasi, menurut Abrar, diarahkan ke Pasar Salimpauang, Pasar Jumat Lintau Buo, Pasar Taratak Atar, dan beberapa kawasan lainnya. Khusus pasar yang jadi target edukasi, memang dikenal diramaikan masyarakat setiap Jumat.
Berbicara soal upaya mengisolasi orang-orang yang berkemungkinan sudah melakukan kontak dengan korban positif Covid-19, Abrar menjelaskan, tim sedang melakukan tracking atau penelusuran dalam dua hari ini, Jumat-Sabtu (27-28/3), melibatkan tenaga medis.
“Tim akan mempersiapkan tempat isolasi atau karantina mereka. Posko tim yang ditempatkan di Komplek Perkantoran Pemda, Nagari Pagaruyuang, juga meningkatkan frekuensi kerja. Buka hingga malam. Masyarakat diharap tenang, tinggallah di rumah, biar kami yang bekerja, selalu menjaga jarak, dan hindari kerumunan massa,” tegasnya.
Berdasarkan data yang terdapat di posko, hingga sore kemarin ada tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP), satu orang positif tertular Covid-19, 126 ODP, dan nihil meninggal dunia.
Ditemukannya satu warga Tanah Datar yang positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di RSUP Achmad Muchtar, setelah mendampingi kegiatan anggota legislatif di luar daerah, serta anjuran Majlis Ulama Indonesia (MUI) Tanah Datar agar masjid-masjid tetap melaksanakan Shalat Jumat, menjadi perdebatan sengit kalangan netizen di berbagai grup media sosial.
Sebanyak yang menyetujui himbauan MUI, sebanyak itu pula yang mempertanyakan himbauan tersebut, di tengah seruan mengganti Shalat Jumat dengan Shalat Zuhur pada daerah-daerah sekeliling Tanah Datar, semisal Padang Panjang, Agam, Sijunjung, dan Bukittinggi.
Sekretaris Umum MUI Tanah Datar H. Afrizon menyatakan, pihaknya belum bisa mengeluarkan himbauan untuk mengganti Shalat Jumat di masjid dengan Shalat Zuhur di rumah masing-masing, karena terkait dengan kebijakan menunggu penetapan status daerah dari pemerintah daerah.
Sementara terkait informasi 48 warga yang diminta melakukan isolasi mandiri, karena diperkirakan melakukan kontak dengan korban positif Covid-19, netizen meminta Tim Gugus Tugas bersikap transparan agar mereka bisa mengambil sikap.
“Tolong sebutkan identitas dan tempat tinggal orang-orang yang diisolasi itu, agar kami tahu, sehingga bisa menghindar dan tidak terpapar pula. Kalau datanya disembunyikan, siapa yang akan tahu,” ujar seorang netizen bernada tanya. (*/tim)