Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit saat memeriksa APD yang baru datang di Kantor BPBD Sumbar. (ist) |
mjnews.id - Setelah terbentuknya Satuan Tugas Percepatan Penanganan Corona (Covid-19), Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno membentuk satu lagi Satuan Tugas Penanganan Dampak Virus Corona, yang bertugas untuk penanganan dampak ekonomi dan sosial dari masyarakat yang terdampak virus ini.
“Ya, kita sekarang sudah punya dua satuan tugas. Satu satuan tugas menangani Covid-19 ini, satu satuan tugas lagi, bertugas menangani dampak dari Covid-19 ini,” ujar Irwan Prayitno, usai rapat koordinasi dengan OPD di lingkungan Pemprov Sumbar dan Stakeholder, Kamis (26/3/2020) di Aula Kantor Gubernur.
Irwan menambahkan, setelah dibentuknya Satuan Tugas Penanganan Dampak Virus Corona ini, maka satuan tugas ini akan melaksanakan rapat dengan Sekdaprov Sumbar, untuk membahas apa saja dampak dari Covid-19 ini dan langkah-langkah untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Terbentuknya Satuan Tugas Penanganan Dampak Virus Corona ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI, Joko Widodo melalui teleconference dengan Gubernur se-Indonesia, Selasa (24/2/2020) lalu. Di mana sesuai arahan Presiden Joko Widodo, setiap kebijakan yang diambil dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini, harus mengukur dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan.
Karena itu, perintah Presiden, agar pemerintah daerah menyiapkan anggaran yang direncanakan sampai tuntasnya penanganan Covid-19 ini. Yang penting itu anggaran untuk jaring pengaman sosial untuk yang miskin baru yang akan muncul.
Sementara, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan Satuan Tugas Penanganan Dampak Virus Corona ini, diketuai oleh Asisten II, Setdaprov Sumbar, Benni Warlis.
“Melalui satuan tugas ini, akan dikaji sejauh mana dampak ekonomi dan sosial dari Covid-19 ini. Jika pemerintah pusat membantu uang tunai Rp 200 ribu bagi masyaraakat yang terdampak, lalu, apa yang bisa dibantu Pemprov Sumbar terhadap yang terdampak ini,” ungkapnya.
Nasrul Abit tidak memungkiri, dampak sosial dari Covid-19 ini terhadap masyarakat cukup luas. Pemprov Sumbar akan melihat stok barang, baik itu berupa beras, untuk dibagikan ke masyarakat yang terdampak.
“Covid-19 berdampak ekonomi, terhadap nelayan, PKL, UMKM, yang tidak jualan. Kita coba bantu melalui beras kita. Berapa banyak stok beras yang bisa kita bagikan, akan kita bagikan ke masyarakat nelayan, PKL, UMKM dan lainnya. Dinas Sosial Provinsi Sumbar yang punya datanya nanti,” ujar Nasrul Abit.
Menurut Nasrul Abit, Pemprov Sumbar mulai menghitung. Tidak hanya pelaku ekonomi, tetapi juga untuk masalah sosial yang ditimbulkan.
Misalnya, untuk orang dalam pantauan (ODP) dan yang meninggal maupun pasien dalam pengawasan (PDP) akan dibantu. Tapi besarannya akan dihitung dulu, melalui rapat teknis nantinya. (rel)