Presiden Jokowi. |
mjnews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, masih ada 433 desa yang belum teraliri listrik. Padahal, jika dilihat data rasio listrik di Indonesia sudah mencapai 99,48 persen dan peningkatan tersebut sangat signifikan dibandingkan tahun 2014.
"Masih terdapat 433 desa yang belum terlistrik. Meskipun jumlahnya sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah desa di seluruh tanah air 75.000," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Indonesia Maju melalui siaran telekonference di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020).
Dia menjelaskan, desa-desa tersebut terdapat di 4 provinsi yang tersebar, seperti di Papua terdapat 325 Desa. Kemudian Provinsi Papua Barat 102 Desa, serta NTT terdapat 5 desa, hingga Maluku. Untuk itu, dia meminta para menteri terkait untuk segera mengindetifikasi secara jelas terkait desa mana saja yang memiliki listrik, sehingga bisa menentukan strategi pendekatan teknologi.
"Kita dapat menentukan strategi pendekatan teknologi yang tepat. apakah dengan ekstensi jaringan listrik atau kah dengan pembangunan mini grid seperti micro itu," imbuhnya seperti ditulis merdeka.com.
Tidak hanya desa yang berlistrik, Jokowi menilai pentingnya untuk peningkatan akses warga terutama warga miskin dalam mendapatkan listrik. Serta dia pun meminta agar program listrik di desa bisa jadi nilai tambah untuk produktivitas ekonomi di desa serta anak-anak tidak terganggu dalam sistem belajar mengajar.
"Sehingga program berlistrik perlu ada sambungannya dengan program pemanfaatan listrik secara efisien dan produktif terutama dalam pengembangan industri rumah tangga, industri rumahan," jelasnya.
Akses Kelistrikan Masih Kalah dari Malaysia
Jokowi menjelaskan, akses kelistrikan Indonesia saat ini masih kalah dari Malaysia. Dalam indikator electricity access population, Indonesia masih berada di peringkat 95.
"Masih tertinggal dari Malaysia di peringkat 87, Vietnam peringkat 84, serta Singapura, Thailand, China, dan Korea Selatan yang berada di peringkat 2," ungkapnya.
Tidak hanya itu, dari indikator electricity supply quality, Indonesia juga masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Filipina, Malaysia, Thailand, China, dan Singapura dengan berada pada peringkat 54.
"Filipina 53, Malaysia 38, Thailand 31, China 18, Singapura di peringkat ke dua," jelas Jokowi. (*)