Luhut Binsar Pandjaitan |
Liputankini.com-Jakarta - Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah menargetkan 70 juta orang disuntik vaksin Corona (COVID-19) sebelum akhir semester I-2021.
"Mudah-mudahan kita bisa memberikan vaksin lebih dari 60 sampai 70 juta orang sebelum akhir pertengahan tahun ini," kata Luhut, Rabu (3/2/2021).
Luhut itu juga menjelaskan saat ini yang menjadi prioritas vaksinasi adalah tenaga kesehatan. "Jadi, sekarang kita sudah hampir memberikan vaksin hampir satu juta, dan kita berusaha mempercepat bulan ini dan kemudian bulan depan," sebutnya.
Luhut menargetkan program vaksinasi ini bisa rampung pada Maret atau April 2022. Dengan vaksinasi ini diharapkan akan memicu kekebalan komunal (herd immunity) pada penduduk Indonesia.
"Jadi, kami harap kita bisa mulai memicu herd immunity dan kemudian targetnya di akhir Maret 2022 atau April 2022," tambah Luhut yang diwartakan detikcom.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi RI 2021 bisa mencapai level 5,5%. Meskipun berbagai lembaga internasional memproyeksi ekonomi RI di 2021 paling mentok tumbuh di level 4,8%.
"Berbagai lembaga sudah mengatakan bahwa pertumbuhan Indonesia di 2021 itu antara 4,4-4,8%, Indonesia sendiri memperkirakan 4,5-5,5%," ujar Airlangga dalam seminar daring yang diadakan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI), 27 Januari 2021.
Keyakinan itu timbul berkat kehadiran vaksin yang perlahan siap disuntik ke masyarakat. Dengan adanya vaksin bisa meningkatkan kepercayaan hingga akhirnya dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat bisa bergerak lagi seperti sebelum pandemi.
"Kita melihat program vaksinasi yang disiapkan juga sudah terus didorong," sambungnya.
Selain itu, lembaga internasional juga memproyeksi ekonomi global tahun ini akan tumbuh positif dibanding 2020. Hal itu tentu menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia.
Airlangga merinci pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini akan tumbuh 5,5%, perdagangan dunia tumbuh 8,5%, ASEAN tumbuh 7,5%. Berbagai komoditas yang sempat lesu selama pandemi pun diproyeksi tumbuh positif, minyak akan meningkat demand-nya sebesar 21,2% dan non minyak jadi 12,8%.
"Nah ini langkah-langkah yang menunjukkan bahwa kita punya optimisme untuk periode tahun 2021 maupun 2022," tambahnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi RI 2021 bisa mencapai level 5,5%. Meskipun berbagai lembaga internasional memproyeksi ekonomi RI di 2021 paling mentok tumbuh di level 4,8%.
"Berbagai lembaga sudah mengatakan bahwa pertumbuhan Indonesia di 2021 itu antara 4,4-4,8%, Indonesia sendiri memperkirakan 4,5-5,5%," ujar Airlangga dalam seminar daring yang diadakan Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (UI), 27 Januari 2021.
Keyakinan itu timbul berkat kehadiran vaksin yang perlahan siap disuntik ke masyarakat. Dengan adanya vaksin bisa meningkatkan kepercayaan hingga akhirnya dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat bisa bergerak lagi seperti sebelum pandemi.
"Kita melihat bahwa program vaksinasi yang disiapkan juga sudah terus didorong," sambungnya.
itu, lembaga internasional juga memproyeksi ekonomi global tahun ini akan tumbuh positif dibanding tahun 2020. Hal itu tentu menjadi sinyal positif bagi perekonomian Indonesia.
Airlangga merinci pertumbuhan ekonomi dunia di tahun ini akan tumbuh 5,5%, perdagangan dunia tumbuh 8,5%, ASEAN tumbuh 7,5%. Berbagai komoditas yang sempat lesu selama pandemi pun diproyeksi tumbuh positif, minyak akan meningkat demand-nya sebesar 21,2% dan non minyak jadi 12,8%.
"Nah ini langkah-langkah yang menunjukkan bahwa kita punya optimisme untuk periode tahun 2021 maupun 2022," tambahnya.
(*)