Petani menjemur gambir di Pesisir Selatan. (pesisirselatan.go.id). |
Liputankini.com-Pandemi tak melulu identik dengan kabar kesusahan. Di Pesisir Selatan, petani sedang sumringah dengan melonjaknya harga gambir. Komoditas yang dulunya dihargai Rp13 ribu, kini jadi Rp28 ribu perkilogram. Petani mana yang tak akan senang.
"Kenaikan harga membuat kami senang dan berharap harga ini bisa terus membaik," ungkap Syafrigon, petani gambir di Kecamatan Lakitan Tengah, Kecamatan Lengayang yang diwartakan pesisirselatan.go.id.
Dijelaskannya, kenaikan mulai dirasakan petani sejak awal Januari. "Awal Januari, harga getah gambir naik dari Rp13 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu. Hal itu terus meningkat dari minggu ke minggu pada angka Rp17 ribu, Rp19 ribu dan Rp23 ribu. Bahkan pekan lalu, sempat menembus Rp30 ribu, dan sekarang turun lagi menjadi Rp28 ribu," ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan Mardis, petani gambir di Nagari Surantiah, Kecamatan Sutera. Diakuinya, dengan naiknya harga getah gambir sangat membantu dalam memulihkan ekonomi keluarga. Apalagi sekarang masih masih dalam masa pandemi.
Dikatakan Mardis, puncak kejayaan sebagai petani gambir pernah dia rasakan sekitar empat setengah tahun lalu. Sebab harga satu kilogram gambir ketika itu sempat menembus Rp90 ribu. Masa keemasan itu diyakini akan kembali terjadi. Harga terendah yang dirasakan petani pernah mencapai Rp11 ribu per kilogram.
Maridun, pedagang pengumpul getah gambir di Lengayang mengungkapkan, ada dua kelas jenis getah gambir yang dia beli dari petani. Masing-masing, kelas dalam kondisi basah dengan kadar air 30 persen, dan setengah kering dengan kadar air 15 persen.
Jika kadar airnya 30 persen, maka hanya dihargai Rp25 ribu per kilogram. Tapi jika 15 persen, dihargai Rp28 ribu per kilogram. "Walau demikian, rata-rata petani menjual dengan kadar air 15 persen, sebab untuk mendapatkan kadar 15 persen itu, hanya membutuhkan waktu tiga hari di penjemuran," jelasnya.
Ditambahkan lagi, getah gambir yang dia kumpulkan dari petani itu, kembali dijemur dengan kondisi kering sempurna. "Sebab gudang penampungan di Padang, hanya mau menerima getah gambir yang kondisi keringnya sempurna. Saat ini harga penjualan ke gudang pengumpul di Padang Rp50 ribu per kilogram. Apakah harga ini akan masih terus bertahan, saya juga tidak tahu. Sebab itu tergantung kepada tingkat permintaan dan juga kebutuhan," ungkapnya.
Dia berharap agar terus terjadi kenaikan supaya perekonomian masyarakat petani gambir terus membaik di masa pandemi ini.
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian Pessel, Azral pada pesisirselatan.go.id, Selasa (23/2/2021) menyatakan, pihak terus melakukan pemantauan terhadap kebutuhan dan perkembangan pasar, terutama getah gambir di daerah itu.
"Kenaikan harga yang terus terjadi hingga berada pada posisi Rp38 ribu di tingkat petani memang karena tingginya permintaan konsumen dari luar nageri," katanya.
Dijelaskan, pihaknya akan terus memberikan penyuluhan kepada petani gambir agar selalu meningkatkan kualitas hasil panen. (*)