Banjir landa pemukiman penduduk di Jakarta. |
Liputankini.com-Hingga Sabtu (20/2/2021) siang, ribuan warga Jakarta jadi pengungsi akibat banjir. Mereka sementara berada di tempat yang aman, karena rumah sedang tersendam.
Gubernur Anies Baswedan mengatakan, 200 RT terdampak banjir imbas hujan deras yang mengguyur sejak Jumat (19/2/2021) malam. "RT yang terdampak 200 dari total 30.000, 0,6 persen yang terdampak," kata Anies dalam siaran langsung di Kompas TV.
Anies menjelaskan ada 26 lokasi pengungsian didirikan untuk 329 KK. "Ada tenda umun, ada juga tenda khusus pasien Covid-19," ujar Anies. Menurut Anies, Pemprov DKI sejak awal sudah siap mengantidipasi banjir dan menangani para pengungsi.
Dampak banjir, 1.361 dari 379 kepala keluarga yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan terpaksa harus dilarikan ke posko pengungsian, karena genangan banjir cukup berbahaya dengan ketinggian air dari 40 hingga 180 cm. “Kebutuhan mendesak yang diperlukan berupa logistik,” kata Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto.
Tidak hanya makanan dan minuman, perlengkapan untuk untuk mandi dan perlengkapan untuk tidur juga masih sangat minim. Selain itu, para pengungsi juga membutuhkan pasokan masker demi meminimalkan penularan COVID-19 di lokasi penampungan. “Kebutuhan mendesak lainnya adalah medic kit, family kit, matras, selimut, dan masker,” ucap Sabdo.
Sembari menunggu pasokan kebutuhan ini didatangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sando meminta bantuan masyarakat yang tak terdampak banjir untuk secara sukarela menyumbangkan perlengkapan bagi para pengungsi banjir ini.
“Pemprov DKI Jakarta turut memanggil bagi seluruh masyarakat untuk berkolaborasi bersama meringankan pengungsi,” pintanya.