Liputankini.com-Tak banyak orang yang tahu, kalau di sudut Padan Panjang, terdapat sebuah surga tersembunyi. Surga itu terletak di Kelurahan Andok, Kecamatan Padang Panjang Barat. Surga itu berada di pinggiran Bukit Tui, yang pernah mengalami longsor besar pada Mei 1987.
Untuk sampai ke Kelurahan Andok, atau yang lebih dikenal dengan Sungai Andok, penulis didampingi seorang teman. Namanya, Bahrul Ulum Sihombing, atau yang biasa disapa Ulum. Dia seorang mahasiswa jurusan dakwah, prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) di kampus STAI Imam Bonjol Padang Panjang. Kami datang ke tempat yang elok dan sejuk dipandang mata itu, Senin (8/3/2021). Kami masuk dari Pasar Pusat, lurus ke arah Tanah Hitam menuju Kampung Manggis.
Tak butuh waktu lama, setelah melewati jalan berliku dan Makam Pahlawan, kita akan bertemu kuburan Cina dan terus menuju tempat pembuangan sampah akhir (TPSA). Di balik TPSA tersebut, terdapat sebuah sungai jernih yang dinamai masyarakat sekitar dengan nama Pincuran Kariang.
Sekilas, sungai itu terlihat biasa saja. Tapi jika ditelusuri lebih jauh, mata akan disuguhkan panorama yang menakjubkan. Di sanalah surga tersembunyi tersebut. Air yang terjun dari atas bebatuan, memberi kesejukan dan mampu mengobati lelah warga yang datang.
Konon, nama Kelurahan Sungai Andok, berasal dari sungai tersembunyi tersebut. “Andok” berarti sembunyi karena memang, sungai tersebut tersembunyi dan tak banyak yang mengetahuinya.
Menurut Pak Muncak, warga sekitar, sungai tersebut hanya berair ketika musim hujan. Jika musim panas, sungai ersebut akan kering dan dinamailah sungai tersebut dengan Pincuran Kariang.“Sungai itu hanya berair ketika musim hujan. Jika musim panas datang, sungai itu akan kering,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, di dekat sini masih ada satu tempat tersembunyi lagi, namanya Goa Batu Batirai. Tetapi jangan coba-coba ke sana jika tidak terbiasa, atau tanpa ada yang memandu! Sebab, jika nekat kesana tanpa pemandu, bisa-bisa kita tak akan kembali lagi.
“Dulu pernah ada orang dari Tanah Hitam, pergi ke goa Batu Batirai. Tapi karena tidak biasa dan tanpa pemandu, selama tiga hari dia tidak kembali,” terangnya.(Zainal)