Liputankini.com-Tanah Datar berpotensi kehilangan pendapatan ratusan miliar. Potensi kehilangan karena Surat Edaran Kementerian Keuangan tentang pemotongan DAU sebesar 20 persen untuk seluruh kabupaten dan kota. Sumber DAK Tanah Datar Rp900 miliar lebih kalau dipangkas 20 persen, maka Rp180 miliar akan hilang.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra dalam musyawarah rencana pembangunan nagari (musrenbang) Salimpaung yang mengangkat tema pembangunan terencana, pemerintahan sinambung dan terjaga, masyarakat adil makmur sejahtera, Tanah Datar madani berlandaskan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Musrenbang yang dihadiri Bupati Eka Putra itu dilaksanakan di Gedung Serba Guna Lareh Nan Tobang, Salimpaung, Senin (8/3/2021).
Camat Kecamatan Salimpaung Abramis Yuzi menyampaikan, Salimpaung yang terdiri dari enam nagari dengan 27 jorong. "Sebelumnya Salimpaung telah melaksanakan pra musrenbang dan yang sangat mendesak, ada kantor wali nagari yang masih menumpang di bangunan bekas sekolah dasar yang tidak lagi terpakai di Nagari Situmbuak begitu juga kantor Wali Nagari Lawang Mandahiling yang juga masih menumpang,"ucapnya.
Camat Abramis Yuzi juga menyampaikan, kantor camat Salimpaung masih kantor lama dan perlu direhabilitasi. Untuk sektor pertanian (sawah, ladang dan perkebunan) disebut, Abramis ada sawah, jagung, palawija, cengkeh, kulit manis, kakao, pinang dan tebu.
Untuk industri kerajinan dan kuliner di Salimpaung ada usaha keripik talas, pisang sale, kopi, pujasera kawa daun, industri sabun susu kambing, sandal dan sepatu, pupuk organik dan kompos, kerajinan tradisional sulam kapalo samek, sulam selendang koto gadang, sulam multivarian, pengrajin bakul dan handycraft.
"Saat ini Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan melakukan pembinaan selama tiga tahun ke depan di Salimpaung, mulai dari potensi ekonomomi dan IT (information technology) di nagari-nagari, dan pengembangan potensi pariwisata," ujarnya yang dikutip dari laman resmi pemerintah kabupaten.
Bupati Eka Putra menyampaikan apresiasi kepada masyarakat atas pelaksanaan pilkada Serentak beberapa waktu lalu yang berjalan lancar, dan mengatakan jika ini musrenbang yang pertama pasca dirinya dilantik bersama Richi Aprian sebagai bupati dan wakil bupati Tanah Datar.
Bupati berharap kepada seluruh unsur masyarakat mendukung dan bekerja sama mewujudkan visi dan misi yang telah disusun sehingga terwujudnya Tanah Datar yang madani, maju dan sejahtera berlandaskan ABS-SBK.
"Perlu diketahui, saat ini pertumbuhan ekonomi Tanah Datar minus, termasuk sumbar dan nasional, akibat pandemi covid-19 yang menghantam hampir seluruh sektor, hanya sektor pertanian yang masih bertahan, sektor pariwisata, perdagangan terdampak, kita berharap sektor pertanian terus bergerak cepat," ujarnya.
Bupati minta kepada seluruh komponen agar sektor pertanian menjadikan bersama agar sektor pertanian dapat terus berlari kencang. "Kalau ada kendala pupuk dan lainnya langsung lapor kepada OPD terkait atau langsung lapor kepada saya," tegasnya.
Bupati Eka berharap pertanian bisa menjadi industri yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti upaya megolah potensi pertanian tidak lagi menjual bahan mentah, namun diolah seperti saos tomat. Begitu juga harapan di setiap nagari ada sebuah iven atau kegiatan sanggar seni, sasaran silek maupun sarana olah raga sehingga menjadikan generasi muda yang kreatif.
Dikatakan Eka, defisit APBD cukup besar, DAU dipotong, rekofusing anggaran, ini harus disiasati agar pemerintah daerah dapat bergerak membangun daerah.
Bupati berpesan kepada seluruh OPD hingga ke tingkat pemerintah nagari untuk efisiensi anggaran, pastikan penggunaan anggaran untuk kegiatan yang sangat bermanfaat, tingkatkan kerjasama OPD juga dengan berbagai pihak seperti perguruan tinggi.
Ketua Tim 4 Musrenbang Kecamatan, Alfian Jamrah mengatakan laju pertumbuhan ekonomi menurun dari lima poin menjadi 1,3 poin yang juga berimbas pada tingkat pengangguran 314 menjadi 479 dan ini tidak hanya terjadi di Tanah Datar, namun juga Sumatera Barat dan nasional.
Hal itu, menurutnya bagaimana upaya bersama mencari solusi menaikkan lagi laju pertumbuhan ekonomi. "PDRB per kapita kita juga menurun jadi pendapatan masyarakat kita menurun Rp37 juta pertahun menjadi Rp35 juta pertahun," katanya.
Hadir saat musrenbang tersebut, anggota DPRD Nurhamdi Zahari, Azwar Rabain, Beni Apero, Zully Rustam, Kadis Pertanian Yulfiardi, Kadis Kesehatan, Yesrita Zedrianis, Direktur IPDN Baso, Ketua TP PKK, Lise Eka Putra, Wakil Ketua TPPKK Patty Richi Aprian, Camat Tanjung Baru Arif Gani, wali wagari se-Salimpaung dan undangan lainnya. (*)