Doni Monardo.
JAKARTA-Pemerintah mulai melakukan pengetatan pelaku perjalanan arus balik dari Sumatera ke Jawa. Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, memprediksi terdapat sekitar 440.014 orang yang melakukan perjalanan dari Merak ke Bakauheni, akan kembali bersamaan dalam waktu dekat usai Idul Fitri.
"Angka ini akan kembali dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama dalam waktu yang bersaman," ujar Doni dalam konferensi pers daring, Sabtu (15/5).
Pemerintah pusat bersama dengan aparat keamanan setempat, pemerintah daerah, petugas kesehatan, pihak pelabuhan, dan pihak terkait lainnya mulai melakukan pengetatan pelaku perjalanan di Bakauheni. Pergerakan arus balik mulai diawasi dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
Doni menuturkan, pengetatan pelaku perjalanan diperkuat petugas swab test dari daerah dengan dukungan pusat. Sebanyak 69 unit kapal feri juga disiagakan dengan pengoperasian tujuh dermaga secara penuh, serta mengoptimalkan logistik di pos-pos pemeriksaan yang berada di ruas jalan tol, non-tol, maupun pelabuhan Bakauheuni,
Pembagian waktu kerja para petugas dan aparat juga dioptimalkan dengan tiga shift. Pemerintah Provinsi Lampung akan memastikan pelaku perjalanan yang dinyatakan reaktif Covid-19 setelah diperiksa dengan swab antigen segara dibawa ke ruang isolasi.
"Mereka yang reaktif setelah diperiksa swab antigen maka akan dibawa ke ruang isolasi," kata Doni yang dilansir republika.co.id.
Tempat isolasi bagi pelaku perjalanan disediakan Pemprov Lampung, seperti memaksimalkan wisma dan rumah susun yang ada. Apabila masih kurang, pemerintah pusat akan melakukan dukungan dengan memanfaatkan hotel atau losmen yang tersedia di wilayah Lampung dan sekitarnya.
Sementara itu, pelaku perjalanan yang mengalami gejala maupun mereka yang termasuk kelompok rentan, akan segera dirawat di rumah sakit yang telah disiapkan pemprov. Pemprov Lampung telah diminta memerintahkan rumah sakit agar menyiapkan diri dalam mengantisipasi peningkatan pasien Covid-19.
Doni mengatakan, pengetatan pelaku perjalanan dari Sumatera ke Jawa dilakukan karena terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 selama satu bulan terakhir di wilayah Sumatera. Selain itu, Kalimantan Barat juga menerima banyak pekerja migran asal Indonesia dari Malaysia yang sebagian dinyatakan positif Covid-19.
Untuk itu, pemerintah perlu melakukan upaya pencegahan penularan Covid-19 pascaLebaran. Di sisi lain, kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 diakui masih belum sempurna.
"Sumatera mengalami kenaikan selama satu bulan terakhir. Sementara Jawa relatif melandai," kata Doni. (*)