Foto bersama usai peluncuran buku. (kominfo) |
Banyak dinamika yang dilewati, namun perguruan yang merupakan salah satu ikon Kota Serambi Mekkah ini masih tetap menunjukkan eksistensinya, mencetak generasi islami.
Di usianya yang ke-110 tersebut, perguruan Thawalib menggelar milad dan melaunching buku berjudul Sejarah Perguruan Thawalib Padang Panjang, Minggu (30/5/2021).
Acara tersebut dihadiri Gubernur Mahyeldi Ansharullah, Wali Kota Fadly Amran turut menyerahkan bantuan Rp300 juta. Lalu ada anggota DPR sekaligus pembina Yayasan Thawalib Padang Panjang, Guspardi Gaus Forkopimda dan tokoh masyarakat.
Mahyeldi menyampaikan, usia ke-110 merupakan umur yang matang dan maksimal. Menurutnya, jarang lembaga pendidikan mampu bertahan seperti itu. Mahyeldi berharap Thawalib terus eksis, solid, saling bersinergi dan berkolaborasi.
"Kata kuncinya adalah soliditas sinergi dan kolaborasi. Ini harus dijaga dan dirawat. Banyak alumni dari sini yang menjadi pengusaha, dosen maupun ulama. Thawalib harus tetap eksis. Ini kebanggaan di Sumbar. Semoga semakin berkontribusi untuk bangsa dan negara," katanya.
Fadly mengatakan, usia 110 tahun merupakan usia yang sangat panjang. Thawalib telah berperan mendidik para pelajarnya dengan karakter pemenang dan berdaya saing. "Hal tersebut terlihat dari para lulusannya," ujarnya.
Dikatakannya lagi, Thawalib memiliki manajemen yang baik sehingga sekolah tersebut mampu bertahan hingga kini. "Managemen luar biasa. Thawalib telah turut mencitrakan Kota Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah, menciptakan pemuda pemudi yang brilian yang mempunyai daya saing," katanya.
Guspardi Gaus menyebutkan, Thawalib merupakan sekolah pembaharuan. Cikal bakalnya dari Surau Jembatan Besi yang kini menjadi Masjid Zua'ma. Thawalib adalah aset Padang Panjang bersama Diniyyah Puteri dan Kauman Muhammadiyah. "Apresiasi yang tinggi kepada wali kota yang telah memberi perhatian terhadap Thawalib ini," katanya.
Ketua Umum Yayasan Thawalib, Abrar, menuturkan, Thawalib telah melahirkan gagasan lewat tokoh-tokoh bangsa yang pernah menempuh pendidikan di sana. (*)