Bupati terima tim yang tergabung dalam Lembaga Pembangunan Masyarakat Minang. |
Ini diungkapkannya saat menerima kunjungan tim yang tergabung dalam Lembaga Pembangunan Masyarakat Minang (LPMM) di rumah dinas Indo Jolito, Jum’at (18/06/2021).
Didampingi Ketua TP PKK, Lise Eka Putra, Eka Putra mengapresiasi semangat srikandi-srikandi akademisi dan peneliti Unand ini melaksanakan programnya sebagai bentuk pengabdian masyarakat.
“Pemerintah daerah menyambut baik program pengembangan ternak kerbau Minang sekaligus dadih yang digagas LPMM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Ini sejalan dengan program pemerintah daerah yang juga sedang mengusulkan pengadaan kerbau untuk Tanah Datar,” sampai bupati.
Bupati mengemukakan, kedua program ini nantinya bisa saling disinergikan antara pemerintah daerah dengan perguruan tinggi yang punya fungsi pengabdian masyarakat. “Apa yang sudah dijalankan dan sedang dikembangkan, kami atas nama pemerintah daerah menyampaikan terima kasih dan mendukung sepenuhnya kesuksesan pengembangan ternak kerbau Minang sebagai jenis unggul sekaligus meningkatkan produksi dadih yang banyak manfaat untuk kesehatan,” harap bupati.
Bupati menyebutkan, dia dan keluarganya tidak asing dengan dadih karena semenjak kecil sudah mengonsumsi dadih. “Saya besar karena dadih, ini juga tradisi keluarga kami, dikonsumsi dan juga dijual. Jadi saya sangat bersyukur dengan program LPMM. Saya imbau masyarakat tidak menyia-nyiakan program LPMM ini,” ungkapnya yang dikutip dari Humas Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
Ketua LPMM Prof. Endang Purwati menjelaskan program ini sudah berlangsung semenjak 2017 yang berlokasi di Lintau Buo Utara. “Pada awalnya kita kembangkan ternak kerbau lokal untuk hasilkan dadih, namun produksi susunya sedikit, maka 2021, LPMM yang terdiri unsur lintas perguruan tinggi denga Prof dr Fasli Jalal Rektor Universitas Yarsi Jakarta selaku pembina dan Prof Sumadi dari UGM sebagai pengawas, mengembangkan ternak kerbau Minang, perkawinan kerbau lokal dengan kerbau Murrah,” urainya.
Prof Endang jelaskan berdasarkan hasil penelitian dadih sangat bermanfaat untuk kesehatan. “Status kesehatan sangat dipengaruhi oleh komposisi mikrobiota usus. Keseimbangan mikrobiota ini bisa dimodifikasi dengan memberikan probiotik atau bakteri baik. Probiotik yang mudah dan murah di Sumatera Barat adalah dadih yang berasal dari susu kerbau yang difermentasi dalam buluh bambu selama 2-3 hari. Penelitian tentang nilai gizi dadih Tanjung Bonai Lintau juga sudah dilakukan, dibandingkan dadih tempat lain, Dadih Tanjung Bonai mempunyai kualitas terbaik,” urainya.
Hasil riset juga menyebutkan, sebut Prof Endang, pemberian dadih pada ibu hamil dan dilanjutkan pada anak setelah enam bulan ternyata bisa sebagai upaya mencegah stunting.
Prof. Endang menyebutkan, saat ini sebanyak 20 kerbau lokal milik masyarakat Tanjung Bonai Lintau Buo Utara dan lima ekor milik LPMM dalam proses sendimentasi bibit kerbau Murrah.
“Mudah-mudahan bisa berjalan baik dan lahir bibit unggul yang nanti dinamakan kerbau Minang, menghasilkan susu yang lebih banyak. Juga langkah ke depan akan dilakukan diversifikasi dadih. Kita harapkan terjadi perubahan, peningkatan, pengembangan atau nilai tambah peternakan kerbau penghasil dadih,” pungkasnya. (*)