Gubernur buka bimbingan teknis. |
"Inovasi ini tujuannya memberikan pelayanan optimal pada masyarakat. Pada saat yang sama dengan inovasi, daerah juga bisa mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID)," kata Gubernur Mahyeldi saat membuka bimbingan teknis inovasi daerah di aula kantor gubernur, Jumat (18/6/2021).
Ia mengatakan penghargaan terhadap inovasi daerah itu merupakan kemurahan hati dari pemerintah pusat. Padahal inovasi itu keuntungannya bagi masyarakat di daerah sendiri, tetapi pemerintah daerah mau menggelontorkan anggaran tambahan bagi daerah jika inovasi itu dilakukan dengan baik.
Dia mendorong semua OPD untuk berpacu menjadi yang terbaik di Sumbar. Dengan demikian skor yang diperoleh OPD bisa makin merata dan meningkat. "Informasinya untuk peringkat pertama itu skor yang dibutuhkan lebih dari 100 ribu. Itu bisa menjadi target," ujarnya.
Apalagi dengan semakin banyak inovasi yang bisa dibuat oleh OPD akan semakin besar pula keuntungan dan kebaikan yang bisa didapatkan masyarakat. Mahyeldi menyebut, Sumbar pernah memiliki cerita sukses tentang inovasi pada 2018 dan 2019 dengan memperoleh peringkat empat dan peringkat tiga nasional. Namun pada 2020 terjadi penurunan menjadi peringkat enam.
"Artinya kita sebenarnya memiliki potensi untuk bisa menjadi yang terbaik. Dengan kinerja dan niat untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat, kisah sukses itu bisa kembali diulang," katanya.
Gubernur meminta OPD yang memiliki skor tertinggi di Sumbar, yaitu Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk bisa berbagi informasi tentang upaya yang telah dilakukan hingga bisa menjadi yang terbaik.
Gubernur juga meminta OPD yang nilainya paling rendah untuk mempresentasikan kenapa hal itu bisa terjadi. Perbandingan antara keduanya akan bisa menjadi masukan bagi semua OPD untuk bisa menciptakan inovasi yang bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Dia mengatakan inovasi itu harus dimulai dari fakta dan realita yang dihadapi yang kemudian dibandingkan dengan cita-cita, keinginan terbaik yang ingin dicapai. "Jarak antara fakta dan keinginnya itulah yang harus dicarikan solusi, inovasi agar bisa bertemu pada satu titik," katanya.
Ia menilai OPD bidang kesehatan seperti Rumah Sakit yang memiliki dinamika yang tinggi dan berhadapan langsung dengan masyarakat berpotensi besar untuk membuat terobosan dan inovasi pelayanan.
Demikian juga Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik yang bergelut dengan sistem informasi dan teknologi informasi.
Ia berharap melalui bimbingan teknis yang diberikan oleh Kepala Badan Litbang Kemendagri, Agus Fatoni bisa memberikan pencerahan kepada OPD di Sumbar sehingga bisa menciptakan inovasi terbaik. (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)