Kapolda dan istri foto bersama usai pengukuhan gelar sangsako. (humas) |
Kegiatan ini dilaksanakan pada rangkaian batagak pangulu yang dihelat KAN Paninjauan. Lima orang yang dilewakan memangku gelar adat, Dasrial Syamsuar Lc Dt Saidi Dirajo, Arya Kurniawan SE Dt Marajo, Zulfahmi Dt Rajo Putiah, Sudarman, SH Dt Malano Basa Nan Sati dan Muhammad Fadli Dt Pangulu Basa.
Turut hadir Gubernur Mahyeldi, Walikota Padang Panjang Fadly Amran, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Ketua DPRD H. Rony Mulyadi, Forkompinda, Ketua LKAAM Sumbar, LKAAM Tanah Datar, ninik mamak urang nan 80 dan tokoh masyarakat Paninjauan H. Arnis Saleh.
Richi Aprian atas nama pemerintah daerah dan masyarakat menyampaikan selamat kepada Irjen Toni Harmanto beserta isteri atas gelar sangsako yang diberikan masyarakat Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto. Gelar (gala) sangsako merupakan gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang berjasa, berprestasi yang mengharumkan Minangkabau, Islam, bangsa dan negara serta bermanfaat bagi masyarakat Minangkabau.
“Semoga momen yang baik ini akan mempererat rasa kekeluargaan dan tali silaturahmi antara masyarakat Paninjauan khususnya dan masyarakat Tanah Datar umumnya dengan Pak Kapolda dan jajaran,” kata Richi yang dikutip dari siaran pers Bagian Humas.
Dikatakan wabup, ini merupakan bentuk penghargaan kepada Kapolda yang dipandang mampu dan memiliki kinerja yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Toni Harmanto menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. “Ini bentuk kepercayaan kepada kami, semoga amanah ini kami jalankan, bisa menjadi ninik mamak yang bisa bersikap adil sehingga bisa meletakkan hukum pada tempatnya,” katanya.
Kapolda sempat menanyakan kepada ninik mamak Paninjauan yang datang kepada dirinya, alasan apa sehingga dirinya diberi gelar sangsako. “Jawaban yang disampaikan kepada saya, karena keberhasilan menjaga kamtibmas dan menjaga syiar agama dengan memberikan teladan kepada anggota dan seluruh masyarakat untuk mengerjakan shalat berjamaah di masjid bagi kaum laki-laki,” terangnya.
Toni Harmanto mengatakan di satu sisi dirinya sebagai manusia biasa harus bisa menjaga perasaan hati dari penggagas pemberi gelar dan di sisi lain dirinya telah memberikan yang terbaik saat bertugas di Sumatera Barat. (*)