Padat Karya Program ‘Kotaku’ di Lubuk Alung, Bantu Pulihkan Ekonomi Saat Pandemi

PADAT KARYA—Inilah para pekerja lokal saat berfoto bersama bupati, Faskel, Tim Korkot, LKM dan lainnya. Kegiatan ini dengan metode padat karya, yang turut membantu warga saat pandemi. (ist) 



LUBUK ALUNG-Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) dengan metode padat karya, kontan sangatlah berkontribusi besar untuk memulihkan ekonomi masyarakat, disaat negeri ini masih dilanda pandemi Covid-19. 

Hal itu disampaikan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur saat peletakkan batu pertama kegiatan program ‘Kotaku’yang dipusatkan di Korong Kabun Kopi,  Nagari Lubuk Alung, Kecamatan Lubuk Alung, Kamis (17/6/2021).

Bupati didampingi sejumlah pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Terlihat pula Camat Lubuk Alung, Walinagari Lubuk Alung, Hilman H., dan lainnya.

Menurut Bupati Suhatri, program tersebut pembangunannya nanti akan dikolaborasikan dengan kegiatan pemkab melalui dana APBD. Terlebih, terkait penanganan kawasan kumuh, pun menjadi salah satu visi bupati, tepatnya ada pada visi nomor dua.

“Terima kasih kepada Kementrian PUPR dengan adanya program Kotaku atas kegiatannya  yang akan  dilaksanakan di Kabupaten Padang Pariaman, di Kecamatan Lubuk Alung khususnya. Semoga dengan adanya program ini dapat menyelesaikan permasalahan kumuh di Nagari Lubuk Alung,” ujarnya.

Bupati sangat mengapresiasi model kegiatan ini. Dia sangat terkesan dengan pola pelaksanaan kegiatan dengan metode padat karya. “Apalagi di tengah pandemi saat ini, masyarakat sangat membutuhkan penghasilan. Terlebih yang bekerja adalah murni menggunakan tenaga kerja di lokasi kegiatan,” sebut Suhatri Bur. 

Bupati juga berpesan kepada masyarakat untuk dapat memelihara hasil kegiatan yang telah dibangun melalui program Kotaku ini nantinya, karena memelihara hasil pembangunan adalah tanggung jawab masyarakat. Jadi, kerjakan sebaik mungkin dan hasilnya nanti dipelihara dengan baik secara bersama-sama pula.

“Kita berharap program dari Kementrian PUPR ini dapat juga berlanjut ke nagari-nagari lain di Kabupaten Padang Pariaman,” katanya.

Sementara Asst. Mandiri Program Kotaku Kabupaten Padang  Pariaman, Rony Satria, menyebutkan, adapun sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan di Nagari Lubuk Alung, seperti melalui KSM Koto Buruak, yakni jalan rabat beton sepanjang 343 meter dengan dana Rp210.337.000. Lalu, ada drainase  sepanjang 225 meter dengan dana Rp135.372.000. Plat dowker 6 unit Rp53.455.000, dan bak kontrol 5 unit Rp1863.000.

Lalu ada lagi bersama ‘KSM Saiyo Bersama’ di Kampung Tarandam, yakni dengan kegiatan jalan rabat beton 287 meter, drainase 35 meter, jalan paving block 43 meter. Berikutnya, bak kontrol 13 buah, serta plat dowkwer 4 unit.

Berikutnya di Kampung Durian. Ada jalan rabat beton 216 meter, bak kontrol 12 buah. Dan di Kebun Kopi, adapula jalan rabat beton  dan drainase 425 meter, bak kontrol serta plat dowker. 

Seperti diketahui, Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Program Kotaku dalam pelaksanaannya menggunakan platform kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, kota/kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainnya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten/kota sebagai pelaku utama (nakhoda). (naldi)





Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama