RSUD Padang Panjang Terus Berbenah

 

RSUD Padang Panjang


PADANG PANJANG-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kebanggaan masyarakat Padang Panjang saat ini terus berbenah di bawah kepemimpinan Direktur, Lila Yanwar. Pembenahan yang dilakukan di antaranya melakukan  penyesuaian layanan di masa pandemi. 

“RSUD harus tetap melakukan pelayanan yang baik  terhadap penanganan Covid-19, maupun pelayanan non Covid-19. Kita ketahui, Covid-19 ini belum berakhir,” katanya, Rabu (2/5/2021). 

Dikatakannya lagi, selain perhatian terhadap angka kematian Covid-19, pihaknya juga concern terhadap kematian non Covid-19.  Oleh sebab itu, RSUD melakukan langkah-langkah zonasi ulang. “Infeksi disatukan dengan infeksi yang non infeksi dilakukan dengan non infeksi,” ungkapnya yang dikutip dari Kominfo.

Kemudian, emergency disentralisasikan menjadi satu kesatuan guna mengurangi infeksi serta mengurangi ketakutan pasien berkunjung ke RSUD akibat Covid-19. Lalu menurunkan kematian di IGD. 

Langkah kedua, lanjut Lila, RSUD meningkatkan sarana prasarana, memenuhi ketersediaan obat dan bahan habis pakai. Di antaranya melapangkan ruang tunggu yang tak terlalu berdempet-dempet. Pemesanan obat dan menajemen logistik obat. 

“Bisa dilakukan secara optimal agar obat yang sudah mulai kosong bisa terpenuhi begitu juga dengan bahan habis pakai,” ujarnya. 

Langkah ketiga, meningkatkan kapasitas SDM melalui evaluasi,  peningkatan keharmonisan antarpegawai melalui proposional jasa pelayanan, serta menyusun perencanaan peningkatan kapasitas melalui pelatihan internal “house training”  atau pembinaan yang dilakukan rumah sakit. 

Upaya peningkatan kunjungan, baik rawat jalan maupun rawat inap. “Dalam waktu lebih kurang tiga bulan, peningkatan terhadap rawat jalan, rawat inap dan pendapatan, serta penurunan angka kematian di IGD, sudah mulai terlihat dengan baik. Kami akan terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dan membutuhkan dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat,” tuturnya. 

Terkait pemenuhan kebutuhan obat-obatan, RSUD berupaya tetap tersedia. “Jika obat kosong lantaran perubahan sistem di e-Catalog dan sebagainya, maka RSUD melakukan beberapa langkah yaitu peminjaman kepada rumah sakit lain, melakukan pembelian langsung, mengganti obat tersebut atas persetujuan dokter spesialis dengan khasiat yang sama tapi merek yang berbeda,” pungkasnya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama