 |
Peserta pelatihan foto bersama dengan wali kota |
Zul Elfian Umar mengatakan, pelatihan dasar merupakan tahapan yang harus dan wajib dilalui oleh setiap CPNS untuk dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil dengan status kepegawaian 100 persen.
Pelatihan kali ini berbeda dari sebelumnya, karena berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1/2021 tentang Pelatihan Dasar CPNS, penyelenggaraan pelatihan dasar harus dikemas lebih inovatif dan terintegrasi, memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja melalui metode blended learning.
"Pelatihan metode ini memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta menjadikan kebiasaan atau habituasi, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang profesional sesuai bidang tugas masing-masing," jelas walikota.
Pemanfaatan proses pembelajaran blended learning adalah sebuah pilihan yang tepat untuk mencapai tujuan menghasilkan tugas sebagai pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa.
Pelaksana Tugas Kepala BKPSDM, Hendaukhtri melaporkan, tahapan klasikal ini bersifat on campus selama enam hari (angkatan I berlangsung 20-25 Oktober 2021 dan angkatan II berlangsung 23-28 Oktober 2021) bertempat di Rusunawa SKB Kota Solok.
Kota Solok merupakan daerah yang pertama kali (pilot project) difasilitasi BPSDM Sumatera Barat dalam penyelenggaraan pelatihan dasar CPNS menggunakan metode blended learning ini.
Adapun jumlah peserta 66 orang, golongan III sebanyak 49 orang dan golongan II sebanyak 17 orang. Tenaga pelatihan terdiri dari penceramah, pengajar, pendamping, pengelola dan penyelenggara serta penjamin mutu yang berasal dari Widyaiswara serta pejabat pimpinan tinggi pratama dan administrasi di lingkungan BPSDM Sumbar.
Zul Elfian Umar juga langsung memberikan materi dan motivasi kepada para CPNS. (SIS)