Korban kekerasan pada perempuan |
Pengakuan Z, ia merasa seperti berada di tengah keluarga baru, yang sangat memperhatikannya, setelah kejadian yang ia alami beberapa waktu belakangan.
Selain merasa lebih nyaman dan aman dalam perlindungan para polwan di PPA Polda Riau, Z juga menceritakan momen haru sekaligus mengesankan baginya.
Pada Jumat (10/12/2021), Z bangun pagi langsung bergegas mandi, mempersiapkan segala hal yang perlu ia bawa pagi itu.
“Aku bergegas mandi pagi sekaligus memandikan anak perempuanku yang berusia tiga tahun,” kata Z, Sabtu (11/12/2021).
Usut punya usut, ternyata semangat menggebu Z pagi itu karena ia akan bertemu dengan para polwan dari PPA Polda Riau. Selama trauma, para polwan itulah yang terus mendorong Z agar terus bangkit.
“Aku semangat karena aku udah janji sama Bu Polwan akan datang lagi ke Polda untuk menjalani pemeriksaan lanjutan,” beber Z.
Sebelum memberikan keterangan kepada penyidik, Z diajak sarapan bersama para polwan. Di situlah Z merasa dirinya sangat diperhatikan. Padahal ia hanya nyeletuk sedikit mengalami gangguan ngilu pada giginya. Tetapi para Polwan dengan sigap merespon dan membawa Z ke dokter gigi yang berada dekat kantin.
“Jadi aku waktu sarapan cuman pesan air putih hangat, Ibu polwan langsung nanya, kenapa hanya pesan air putih, disitulah aku jawab gigiku ngilu, eh langsung diajak ke dokter gigi,” ungkap Z sambil tersipu malu.
Hal itu sontak membuat Z merasa sangat dihargai, dan membangkitkan semangatnya untuk menatap kehidupan kedepannya. “Aku merasa sangat istimewa karena bertemu dokter gigi, seumur hidup belum pernah kukunjungi,” ujarnya. (ES)