Angkot yang terlibat kecelakaan dengan kereta api. |
MEDAN-Kecelakaan maut yang melibatkan kereta api dan angkot mengakibatkan lima warga meninggal di Medan.
Video detik-detik kecelakaan itu beredar luas. Warga tak habis pikir, kenapa sopir angkot tak berhenti, padahal semua kendaraan dekat angkot itu sudah berhenti karena ada kereta yang akan melintas.
PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I-Sumatera Bagian Utara angkat bicara soal itu. Kecelakaan yang melibatkan kereta api jurusan Binjai-Medan di perlintasan sebidang Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kota Medan tersebut tidak akan terjadi jika semua warga patuh aturan dan rambu.
Demikian disampaikan Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I-Sumatera Bagian Utara, Mahendro Trang Bawono yang dikutip dari rmolsumut.id.
"Insiden di perlintasan kereta sebenarnya dapat dihindari dengan selalu meningkatkan kewaspadaan ketika akan melintasi perlintasan sebidang. Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut," kata Mahendro.
Mahendro mengatakan, pihaknya berharap pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintasi perlintasan selalu berhati-hati dan mengutamakan/mendahulukan perjalanan kereta api. Itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23/2007.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi pada perlintasan kereta api di Jalan Sekip, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (4/12/2021) sekira pukul 15.15. Lima penumpang tewas dan empat lainnya luka parah. Kecelakan melibatkan angkot Mini Wampu 123 dengan Kereta Api Sri Lilawangsa U85 jurusan Binjai-Medan.
Korban meninggal dibawa rumah sakit. Supir angkot, HM (43), warga Jalan Batang Kuis, Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, berhasil menyelamatkan diri dari angkot yang dikemudikannya.
Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko melalui Kasat Lantas AKBP Sonny Siregar menyebutkan, angkot yang dikemudikan HM berangkat dari arah Jalan Sekip menuju Jalan Gereja. Sesampai di perlintasan KA tersebut, perlintasan tersebut sudah tertutup palang dikarenakan kereta api mau lewat.
Namun supir tetap melewati palang perlintasan dan setelah melewati palang pertama dan sesampai di tengah perlintasan angkot tersebut mengalami mati mesin.
“Melihat mesin mati, supir berhasil menyelamatkan diri dengan langsung keluar dari angkot dan kemudian datang kereta api dari arah Binjai sehingga langsung menabrak bagian belakang angkot tersebut,” kata Kasat Lantas.
Dikatakan Kasat Lantas, menurut keterangan supir jumlah penumpang angkot tersebut sebanyak sembilan orang. (*)