Gubernur hadiri acara adat di Muaro Pingai |
“Ninik mamak mengarahkan anak kemenakan pada jalan yang benar. Mendorong pada kegiatan positif sehingga banyak program dan kegiatan pemerintahan yang terbantu,” kata Gubernur Mahyeldi saat menghadiri melewakan gala Datuak Parpatiah Nan Hitam Suku Guci Nagari Muaro Pingai pada Dodi Herman di Kabupaten Solok, Rabu (1/12/2021).
Gubernur mengatakan, setelah reformasi maka gerakan kembali ke nagari kembali digaungkan dan dilaksanakan di Sumbar. Hal itu dilakukan karena pemprov memahami bahwa bila nagari kuat, maka Sumbar juga akan kuat.
Ditambah lagi, pendidikan sosial budaya di nagari telah terbukti mampu menciptakan banyak tokoh nasional asal Minang pada masa perjuangan dan awal kemerdekaan.
Kalau dihitung persentase, jumlah masyarakat Minang hanya lima persen dari masyarakat Indonesia. Namun jumlah tokoh yang dihasilkan jauh lebih banyak dari persentase itu. “Itulah hebatnya peran nagari yang diharapkan bisa dibangkitkan kembali,” katanya.
Tradisi yang berkembang di nagari melatih generasi muda dalam kepemimpinan. Mampu bicara dan mampu mendengar. Karena pemimpin tidak hanya pandai bicara, tetapi juga harus bisa mendengar.
Selain itu, di nagari juga diberikan bekal silek. Silek dalam fisik adalah persaudaraan dalam batinnya adalah hubungan dengan Sang Maha Pencipta. Karena itu silek harus kembali dihidupkan di nagari-nagari.
Di nagari juga ada lapau yang mendidik generasi muda untuk memiliki wawasan luas dan neradu argementasi.
“Inilah bukti bahwa nagari menjadi tempat penempa generasi muda, mempersiapkan untuk masa datang. Di sini pula dituntut peran ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang dan perangkat nagari,” katanya.
Ketua KAN Muaro Pingai berterima kasih atas datangan gubernur dan semua undangan. Dia berharap setelah kegiatan itu akan ada lagi kaum yang membangkik batang tarandam. (BIRO ADPIM SETDAPROV SUMBAR)