Produk pertanian Sumbar diekspor ke sejumlah negara |
“Ekspor dari Sumbar kali ini dilakukan di gudang PT. Bumi Sarimas Indonesia, Kabupaten Padang Pariaman. Namun secara umum sektor pertanian memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam ekspor nasional,” kata Gubernur Mahyeldi saat melepas ekspor di Padang Pariaman, Jumat (31/12/2021).
Gubernur mengatakan nilai ekspor produk pertanian dari Sumbar meningkat signifikan pada 2021 dibandingkan 2020, mencapai 42 persen. Ini sejalan juga dengan fakta bahwa ekspor produk pertanian menjadi penyumbang kontribusi terbesar di Indonesia.
Apalagi produk pertanian adalah produk yang tidak terpengaruh Covid-19 sehingga pengembangan produksi masih bisa dilakukan dan sangat menguntungkan kepada petani.
“Ini juga menjadi bukti bahwa langkah yang kita ambil di Sumbar untuk menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan sudah tepat. Hal itu didukung pula dengan fakta 57 persen masyarakat bergerak di sektor pertanian,” katanya.
Untuk komoditas beras, Mahyeldi mengatakan Sumbar sudah swasembada bahkan bisa menyumbang kontribusi 6 persen untuk Indonesia. Khusus untuk beras, peluang diekspor sangat terbuka terutama ke negara timur tengah. Karakter beras Sumbar yang pera cocok dengan ciri kuliner mereka. “Tinggal bagaimana kita meningkatkan produksi dan mengarahkannya pada beras organik,” katanya.
Mahyeldi mengatakan pada 2021-2026, Sumbar mengambil langkah luar biasa dengan mengalokasikan 10 persen APBD untuk pertanian. Maka 2022 ekspor pertanian harus meningkat. “Tidak ada gunanya anggaran meningkat kalau ekspor hanya segitu-segitu saja,” tegasnya.
Sumbar, menurutnya juga memiliki produk pertanian lain yang bisa dikembangkan seperti sawit, kelapa, gambir dan produk lain. (rls)