 |
Alat berat runtuhkan bangunan yang arealnya akan dipakai untuk pengembangan bandara. |
Sebelum bangunan dirobohkan, bupati audiensi dengan beberapa pemilik lahan yang masih bertahan dan tidak mau meninggalkan lahan dan bangunannya, namun dari pendekatan komunikasi berjalan baik dan akhirnya mereka menerima untuk segera mengemasi barang-barang milik mereka.
Bupati menyampaikan, pembersihan dan pengosongan tanah lahan yang dilakukan adalah untuk memastikan proses dan merupakan lanjutan dari kegiatan pembersihan sebelumnya sebagai persiapan perpanjangan runway.
Bupati menyebutkan, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran dan sedang dikejar oleh waktu agar anggaran tersebut bisa difungsikan sesuai peruntukannya. Pembangunan itu merupakan bagian dari percepatan pembangunan di ibukota Papua Barat.
Dikatakan bupati, pemerintah daerah terus mendorong percepatan pembangunan tersebut dan ditargetkan pekan ini bisa clear untuk selanjutnya, pihak bandara dan kementrian akan melakukan pembangunan.
Kendala yang ditemui di lapangan, kata bupati, itu merupakan hal biasa. Pemilik dan objek bangunan ada yang belum mau menerima ganti rugi, namun hak-hak mereka sudah dikonsinyasikan di pengadilan negeri dan Pemerintah Kabupaten Manokwari pastikan setiap masyarakat yang terdampak tidak dirugikan.
Bupati mengungkapkan, 27 bidang yang diselesaikan dan sembilan bidang yang konsinyasikan di pengadilan negeri, dalam waktu dekat menunggu putusan pengadilan untuk keputusan hukum mereka bisa menerima hak-hak mereka.
Bupati menambahkan, tahun ini pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp250 miliar untuk pembangunan Bandar Udara Rendani. (farid)