Bupati panen jagung di lahan yang dikelola para pensiunan |
BATUSANGKAR-Para pensiunan di Kecamatan Rambatan, Tanah Datar bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Mereka tak berpangku tangan, namun tetap produktif. Mereka bertani dan membentuk kelompok.
Para pensiunan ASN ini membentuk Kelompok Tani (Poktan) Purna Bhakti yang secara patungan menyewa lahan seluas dua hektare dan mengolahnya untuk bertanam jagung dan ini pun turut mendukung pemenuhan kebutuhan jagung di Tanah Datar.
Kelompok tani tersebut mulai berdiri Februari 2021 dan beranggotakan para pensiunan dari tiga nagari di Kecamatan Rambatan, masing-masing Rambatan, Balimbiang dan Padang Magek.
Bupati Eka Putra, Kadis Pertanian Yulfiardi, Camat Rambatan Ikrar Vahlefi, fokopimca, hadiri panen jagung hasil pertanian para pensiunan itu, Jumat (31/12/2021) di hamparan jagung keltan purna bhakti Nagari Rambatan.
Anggota Keltan Purna Bhakti ini beranggotakan 15 pensiunan, namun satu meninggal dunia belum lama ini dan tinggal 14 orang. Anggota kelompok tani, ada yang pensiunan TNI, polri, guru, pensiunan dinas pertanian dan ASN yang hobi bertani.
“Kegiatan lain yang kami lakukan arisan bulanan, bhakti sosial, kegiatan pertanian di samping berkelompok ada juga yang dilaksanakan di tempat masing-masing, seperti berkebun pepaya, naga, padi sawah dan juga beternak,” ucapnya.
Untuk hasil panen dikatakannya dari petak ubinan yang dihitung mencapai 8,7 ton perhektare. Sementara untuk pengolahan lahan mempergunakan tenaga lokal atau disekitar lokasi, sehingga juga membuka lapangan kerja.
Bupati Eka Putra mengatakan, jika keltan ini motivasi bagi yang lain, sehingga menjadi contoh yang dapat ditiru bagi pensiunan agar lebih produktif dengan kegiata bertani maupun aktifitas lain yang bermanfaat.
Terkait alat mesin pertanian (alsintan) yang akan memudahkan petani dan menekan biaya produksi Bupati Eka Putra akan berupaya mencarikan peluang kepemerintah provinsi seperti melalui aspirasi DPRD Sumatera Barat.
Menyinggung kebutuhan jagung di Tanah Datar dikatakan Eka Putra masih kekurangan mengingat angka peternak ayam terus meningkat seiring dengan jumlah ayam yang terus bertambah.
“Lebih kurang 2.500 ayam petelur ada di Tanah Datar dengan kebutuhan jagung lebih kurang 150 tor perhari, jadi peluang ini harus kita ambil sehingga akan meminimalisir jagung impor dan pendapatan petani akan meningkat,” ujar Eka Putra yang dikutip dari Prokopim.
Bupati Eka Putra juga mengajak masyarakat untuk bertanam jagung karena prospeknya cukup bagus, harga cukup tinggi, jadi tak perlu jual kemana-mana karena di Tanah Datar pembelinya juga banyak. (*)