 |
Haji Refrizal |
Saling balas pernyataan muncul antara Rektor UNP dengan Bupati Suhatri Bur. Rektor Ganefri minta pemerintah kabupaten membangun jalan. Dengan dibukannya jalan, maka material bangunan dan alat berat bisa dikirim ke lokasi. "Bagaimana mau membangun, jalan saja tak ada," kata Ganefri.
Pernyataan itu dibalas oleh Bupati Suhatri Bur. "Jalan apa lagi yang mau diminta, sudah sebesar itu kami bikin" kata dia.
Saling balas pernyataan itu berawal ketika Bupati Suhatri Bur mengingatkan UNP agar segera membayar ganti rugi bangunan dan tanaman pada masyarakat. Jika tidak, lahan seluas 150 haktare itu bisa saja diambil kembali oleh Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Lahan itu terletak di Tarok City, Kecamatan 2x11, Kayu Tanam.
Dikatakan Refrizal, kawasan Tarok City sudah dijadikan kawasan pendidikan semasa bupati sebelum Suhatri Bur. Pendahulu Suhatri Bur sudah buka badan jalan seluas 75 meter dan sudah berusaha mensertifikatkan tanah.
Di Tarok City, nantinya akan dibangun kampus sejumlah perguruan tinggi, UNP, ASKI Padang Panhang dan Politeknik Padang. Lahan untuk UNP 150 hektare.
Menurut Refrizal, badan jalan yang sudah dibuka bupati sebelum Suhatri Bur belum sampai lokasi kawasan kampus.
"Sebagai pimpinan daerah, Bupati Suhatri Bur harus tahu pembangunan itu berkelanjutan. Artinya apa yang sudah digagas pendahulunya wajib untuk diteruskan. Bukan ditinggalkan. Jangakan menambah pembukaan basan jalan, merawat yang sudah ada saja tidak ada sama sekali," kata Refrizal.
Dikatakan Refrizal, pembukaan badan jalan oleh bupati sebelum Suhatri Bur, telah menelan biaya miliaran rupiah. "Apa beratnya melanjutkan pembukaan badan jalan tersebut, kan pakai dana APBD juga," ucap Refrizal.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Rektor II UNP Dr. Syahril mengajak Bupati Suhatri Bur untuk duduk satu meja, guna mencari solusi yang terbaik untuk pembangunan ke depan. (TKA)