PENGUKUHAN GURU BESAR-Sidang pengukuhan guru besar di convention hall Unand, kampus Limau Manis, Padang, Senin (30/1/2023). (dzaki) |
PADANG-Universitas Andalas kukuhkan dua guru besar tetap pada Fakultas Teknik, Senin (30/1/2023). Pengukuhan di Convention Hall, kampus Limau Manis, Padang. Sidang pengukuhan guru besar itu dipimpin Rektor Prof. Yuliandri. Pengukuhan guru besar ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah. Prosesi pengukuhan guru besar itu dipimpin Ketua Dewan Profesor Universitas Andalas.
Dua guru besar yang dikukuhkan itu, Prof.Elsa Eka Putri, ST, MSc (Eng), Ph.D dan Prof. Dr. Eng.Ir. Rendy Thamrin, S.T.,M.T. Keduanya merupakan guru besar tetap dalam bidang ilmu teknik sipil pada Fakultas Teknik Sipil Universitas Andalas. Rendy Thamrin ditetapkan jadi profesor oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada Mei 2021. Rendy Thamrin kelahiran Padang 1969.
Keputusan pengangkatan kedua profesor itu ditandatangani oleh Menteri Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim. Kedua profesor itu merupakan dosen berprestasi yang telah melahirkan karya berupa buku maupun menulis di jurnal ilmiah.
Profesor Rendy merupakan dosen yang dekat dengan mahasiswa. Dia jadi dosen karena tertarik dunia arsitek. Rendy meraih gelar doktor di Jepang. Karyanya tentang beton bertulang yang sudah banyak dipakai masyarakat. Bagi mahasiswa, Rendy merupakan ayah bagi mahasiswa dan hobi bermain basket. Hasil penelitian Rendy juga sudah diterapkan di luar negeri.
Dalam orasinya, Rendy memaparkan tentang struktur bangunan. Dia mengawali dengan orasi ilmiah dengan foto tentang dampak gempa yang melanda Sumatera Barat pada 2009.
Dia menyebutkan, bagi daerah yang rawan gempa, struktur bangunan harus kuat. Struktur yang kuat, akan mampu menahan beban dan guncangan. Dia mengusulkan, bangunan yang ramah gempa membutuhkan beton bertulang. Beton memiliki kelemahan, makanya perlu diperkuat dengan baja.
Sementara Elsa Eka Putri ditetapkan jadi profesor pada Juni 2022 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Elsa kelahiran Payakumbuh pada 1973. Dia jadi dosen mulai 1997. Elsa tertarik dengan angka. Dia sewaktu SMA berada di jurusan fisika. Elsa merupakan tamatan Inggris. Penelitian Elsa di bidang material jalan telah diakui.
Di mata mahasiswa, Elsa merupakan dosen yang menyenangkan. Prof. Elsa di mata mahasiswa inspiratif dan keren. Dalam orasinya, Elsa menyampaikan tentang bahan limbah yang bisa dipergunakan untuk memperkuat aspal.
Elsa menyebut, limbah plastik bisa dipergunakan untuk memperkuat aspal. Kemudian, ban bekas juga bisa dimanfaatkan. Limbah akan jadi masalah karena sulit untuk diurai. Limbah ban bisa dipergunakan untuk memperkuat aspal. Campuran aspal dan ban akan memperkuat jalan dalam menahan beban.
Rektor mengemukakan, dari substansi yang disampaikan para orator merupakan sesuatu yang bermakna tinggi. "Apa yang disampaikan para guru besar merupakan ilmu pengetahuan wawasan kekinian," kata Yuliandri.
Dikatakan rektor, Sumbar merupakan daerah yang rawan gempa, sehingga memang diperlukan struktur bangunan yang kuat.
Dikatakan Rektor Unand, para profesor yang menampilkan orasi ilmiah telah memiliki karya dan hendaknya menjadi dorongan bagi dosen lain untuk mengusulkan diri menjadi guru besar. "Pengukuhan bukan sekadar seremonial, tapi ada makna mendalam tentang keilmuwan yang relevan dengan masa kini," kata Yuliandri.
Rektor berharap para guru besar terus berkarya untuk memajukan Univeritas Andalas dan memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Perguruan tinggi harus memberi bukti, orang terpelajar mampu memberikan sumbangsih pada masyarakat. "Masyarakat menanti penelitian yang akan bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan taraf kehidupan," katanya.
Dijelaskan Yuliandri, para guru besar yang dikukuhkan akan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan zaman. "Tetaplah jadi ilmuwan yang terus berkarya dan berkontribusi nyata pada masyarakat," ujar Yuliandri. (zk)