Beragam kuliner kekinian dan penulis |
Oleh Dasrizal
(Mahasiswa Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Taman Siswa Padang)
Anak muda adalah aset pembangunan ekonomi negara. Mereka memiliki vitalitas yang tinggi baik fisik maupun mental. Aktivitas generasi millenial dalam kewirausahaan telah menjadi salah satu aset dalam mempertahankan ekonomi. Keterlibatan anak muda millenial ini dalam bidang kewirausahaan disebabkan oleh keinginan mewujudkan impian mereka, sulitnya lapangan pekerjaan, bakat dan hobby.
Menurut Nur Hidayat et al (2014) ada tiga klasifikasi wirausaha muda, pertama remaja rentang usia 15-19 tahun (pra-wirausahawan), kedua, wira usaha muda pemula yang terdiri dari orang dewasa muda rentang usia 20-25 tahun dan ketiga, wirausaha pemula terdiri dari orang dewasa berusia rentang 26-30 tahun.
Keberadaan wirausaha muda millenial menjadi fenomena yang terus berkembang di tangah masyarakat.
Hidup di era industri 4.0 membuat anak muda tertantang untuk mengembangan potensi diri. Kerasnya persaingan di dunia lapangan kerja memotivasi mereka untuk sukses di bidang kewirausahaan. Optimisme dan lingkungan sangat mempengaruhi mimpi dan imajinasi anak muda untuk terus bergerak secara dinamis. Generasi millenial yang dikenal dengan generasi Y memiliki kepercayaan diri tinggi, tingkat optimisme yang besar, ekspresif, bebas dan menyukai tantangan. Mereka memiliki fikiran terbuka terhadap hal baru dan berani tampil beda dengan yang lain serta mampu mengembangan kreativitasnya secara maksimal.
Pada saat ini hampir di setiap sudut kota kita melihat pedagang kuliner makanan dan minuman di dominasi anak muda. Para entrepreneur muda ini bahkan ada yang memulai usahanya dari nol dan mengalami jatuh bangun dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Namun dengan kerja keras dan optimisme banyak diantara mereka yang mampu bertahan dan menjadi pengusaha kuliner yang sukses menarik kepercayaan masyarakat bahkan menjadi tren di kalangan mereka seperti kuliner ayam geprek, minuman dingin berasa, cemilan cemilan kekinian dan lain-lain.
Maraknya stand makanan dan minuman yang dikelola anak muda telah menjamur di tengah masyarakat serta membuka peluang kerja baru. Suasana kerja yang santai bahkan mereka mampu mengerjakan beberapa hal secara bersamaan (multi-tasking) seperti membuka layanan secara online melalui aplikasi serta tetap sambil kuliah. Kemajuan teknologi dan informasi telah membantu pemasaran usaha mereka menjadi lebih mudah.
Usaha makanan dan minuman tidak akan pernah habisnya.
Minuman dingin dengan berbagai aneka rasa banyak diminati masyarakat seperti usaha minuman boba, aneka minuman coffee, milk, usaha minuman thai tea, jus buah, chease tea dan lain-lain. Makanan dan minuma kekinian yang dikelola oleh wirausaha muda merupakan transformasi dari makanan dan minuman yang telah ada sebelumnya. Banyak inovasi inovasi makanan yang tercipta yang membuat lidah tak bisa berhenti bergoyang seperti martabak biasa muncul varian baru adanya martabak brownis, sate yang biasa kita kenal sekarang disuguhkan dengan nama sate thaican, Bakso dibuatkan basreng, dessert box dan aneka makanan lainnya. Begitu juga makanan-makanan yang berasal dari luar negeri seperti makanan korea, seafood, ramen dan lain-lain.
Tak dapat kita pungkiri bisnis makanan dan minuman sangatlah kompetitif saat ini, pemilik usaha kuliner harus memiliki strategi yang jitu untuk penarik konsumen. Banyak usaha yang akhirnya harus ditutup karena tak mampu bersaing dengan usaha lain yang sejenis. Dalam menjalankan usahanya ada beberapa strategi yang diterapkan oleh pebisnis millenial seperti meningkatkan kualitas produk dan layanan. Selain itu mereka juga membuat konsep brand yang menarik dan diminati kalangan anak muda serta dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Ada beberapa kiat menjalankan strategi usaha kuliner untuk mampu meningkatkan omset seperti:
1.Memasarkan makanan dan minuman di media sosial, beberapa contoh media sosial yang bisa digunakan untuk mempromosikan bisnis kuliner seperti Instagram Shopping, Facebook Marketplace dan Google for Retail.
2.Menampilkan foto produk makanan dan minuman yang menarik di media sosial
3.Setiap ada pembeli gunakan kemasan produk yang eye-catching
4.Gunakan layanan pesan-antar atau delivery online seperti Go-Food, GrabFood dan ShopeeFood juga berpotensi menaikkan penjualan usaha makanan dan minuman.
5.Menggunakan jasa endorsmen. Endorsement adalah salah satu strategi pemasaran di mana kita meminta bantuan para opinion leader di media sosial untuk mempromosikan produk yang kita jual. Biasanya, para opinion leader/influencer tersebut memiliki jumlah pengikut yang cukup banyak di media sosialnya dan memiliki impression yang cukup baik atas konten yang mereka hadirkan.
6.Pebisnis kuliner harus selalu melakukan promosi yang menarik baik secara online maupun ofline.
Dengan berbagai kiat dan strategi yang tepat maka akan mudah bagi pengusaha makanan dan minuman dari kalangan anak muda ini untuk meningkatkan omset mereka. Seiring berkembangnya waktu setiap generasi muda harus tetap mempersiapkan masa depan yang lebih lebih baik. Oleh karena itu penentuan karir yang tepat sangat membantu generasi millenial untuk hidup nyaman sesuai bakat dan potensi mereka. (*)