Bupati Freddy Thie bersama warga ketika kunjungi perkampungan di Kaimana |
KAIMANA-Bupati Freddy Thie merupakan satu-satunya kepala daerah di pulau Papua yang merupakan keturunan Tionghoa. Namun keberadaannya di bumi cendrawasih itu justru dicintai masyarakat, khususnya di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Sebenarnya apa yang dilakukan Freddy Thie? Sehingga di masa kepemimpinannya sebagai orang nomor satu di Kaimana mendapatkan banyak dukungan publik. Pertanyaan itu juga yang menjadi ungkapan Herry Tjahjono, penulis dan pengarang yang menceritakan kisah Freddy Thie dalam tulisan berjudul Aku Akan Menari Bersama Kalian Sepanjang Amanahku.
"Namanya Freddy Thie, bupati keturunan Tionghoa pertama di tanah Papua. Freddy adalah bupati Kaimana, Papua Barat. Dia adalah Ahok di tanah Papua, namun lebih kalem dan rendah hati," ungkap HT dalam unggahan di media sosial Instagram pribadinya (herry.tjahjono), dilihat Minggu (23/4/2023).
Menurut HT, dedikasi Freddy Thie bagi Kaimana begitu luar biasa, ia kerap menyambangi warganya di pelbagai pelosok wilayah kekuasaannya. "Melalui Freddy pula, kisah indah keberagaman banyak terajut di tanah itu," ujarnya.
HT lalu mengingat ucapan Freddy Thie, "Kita tak bisa minta pada Tuhan untuk lahir dari turunan atau marga dari mana, karena itu semua rencana Tuhan. Saya kebetulan lahir dari turunan Tionghoa, kulit putih, rambut lurus, saya mau katakan hati saya untuk negeri ini."
"Freddy hanya hendak menegaskan hatinya sepenuhnya untuk negeri, tanah di mana dia mengabdi. Lelaki ini sangat dicintai warganya. Ketika suatu kali dia melakukan kunjungan, ibu-ibu PKK menyambutnya penuh suka-cita, lalu mereka mengajaknya menari tarian khas Papua. Maka dengan senyum bahagia lelaki itu menari sepanjang jalan bersama ibu-ibu PKK," utas HT.
"Indah sekali. Freddy seolah ingin mengatakan: "Aku akan menari bersama kalian sepanjang amanah itu di pundakku. Hatiku bersama kalian" Ibu Pertiwi seperti menjawab: "Aku tak melihat kulitmu, tapi karya dan baktimu padaku," lanjut dia.
Di akhir unggahannya, HT menegaskan bahwa tulisan singkat tentang sosok Bupati Kaimana Freddy Thie sebagai bagian dari refleksi kepemimpinan.
"Sebuah refleksi kepemimpinan yang terlalu indah untuk tidak kita renungkan bersama," imbuhnya. (farid)