Bupati Freddy Thie (kiri) dialog dengan masyarakat di Distrik Arguni |
Bupati meminta kepada masyarakat agar pembangunan jalan di kampung-kampung harus didukung karena tanpa dukungan masyarakat, tentu saja niat baik untuk membangun jalan itu akan mandek.
“Kamong rindu bangun jalan atau tidak? Jadi apabila nanti ada pekerjaan, baik jalan dan lain—lain masuk di sini, saya minta jangan bikin lagu-lagu lagi. Maksudnya jangan palang dia atau minta tuntutan yang tidak-tidak,” kata Freddy.
Dalam perjalanan kepemimpinan Freddy Thie dan Hasbullah Furuada selama dua tahun ini, kasus pemalangan pembangunan jalan ini sudah beberapa kali terjadi.
Di 2022, seharusnya jalan ke arah kolam Sisir sudah diaspal mulai dari Gunung Signal sampai ke kampung dan apabila jalan ini terbuka sampai ke kolam Sisir, maka dampak ekonomi akan tumbuh.
“Ternyata yang dari Gunung Signal sampai ke bawah kolam belum aspal karena masyarakat bilang itu tempat pamali. Sehingga anggaran pembangunan jalan itu tidak terpakai,” kata bupati.
Kasus serupa juga terjadi di Saramatota. Namun, masalah ini teratasi ketika bupati dan masyarakat bertemu di kantor bupati dan mencari solusi alternatif. “Setelah berdiskusi lama, ujung-ujungnya ternyata mereka cuma minta jonson dan pamali tadi juga hilang,” kata Freddy. (farid)