Riau Menuju Epicentrum Sumatera, Pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru Segera Dimulai

 Gerbang tol Pekanbaru


PEKANBARU-Melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II, PT Hutama Karya  mengakselerasi rencana pembangunan tol ruas Rengat–Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru) sepanjang 30,57 km.


Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro, menjelaskan pembangunan tol ini akan terkoneksi dengan tiga ruas JTTS, yakni tol Rengat–Pekanbaru, Pekanbaru – Bangkinang dan backbone Trans Sumatera Ruas Pekanbaru–Dumai.

“Penandatanganan kontrak proyek akan dilakukan pada akhir Agustus atau awal September mendatang. Kita berharap dengan terhubungnya konektivitas infrastruktur jalan tol ini dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan Riau menjadi epicentrum Sumatera,” ujar Koentjoro.

Koentjoro menjelaskan jalan tol yang ditargetkan selesai dan dioperasikan pada akhir tahun ini juga dapat meningkatkan arus pelayanan distribusi barang dan jasa dari arah Sumatera Barat menuju ke Riau. Selain itu untuk mengurai kemacetan dalam Pekanbaru karena kendaraan logistik dari arah Sumatera Barat menuju Sumatera Utara sudah dapat langsung toll to toll, serta memudahkan konektivitas ke berbagai tempat pariwisata, salah satunya seperti Candi Muara Takus.

Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Febry Calvin, menjelaskan progres terkini serta manfaat jalan Tol Lingkar Pekanbaru jika terhubung. “Saat ini proses pengadaan lahan sedang dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN bersama Kementerian PUPR dan pemerintah daerah. Tidak hanya mendukung distribusi logistik, jalan tol ini juga dapat menunjang mobilitas masyarakat,” ujar Febry yang dikutip dari riau.go.id.

Sebagai informasi, kontraktor pembangunan jalan tol ini akan dilakukan oleh anak usaha Hutama Karya yakni PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dengan scope pekerjaan meliputi konstruksi galian dan timbunan badan jalan, jembatan, junction Pekanbaru, rest area dan gerbang tol. Sementara rencana fasilitas struktur yang nantinya akan melengkapi jalan tol ini diantaranya tiga underpass, enam overpass, tiga interchange, tiga gerbang tol, dan satu pasang rest area tipe A.

Pembangunan tol ini nantinya juga akan didukung oleh sejumlah penggunaan digital construction di antaranya building information modelling (BIM) dan light detection and ranging (LiDAR) untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, mengefisienkan waktu pengerjaan dan hasil yang tepat mutu.

Sementara untuk mengatasi tantangan tanah lunak, dalam pelaksanaan pekerjaan proyek akan menggunakan teknologi prefabricated vertical drain (PVD) dan Preloading pada struktur tanah timbunan dan penggunaan konstruksi pile slab diatas tanah lunak dengan kedalaman lebih dari 10 meter. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama