Mahyeldi pegang pakaian untuk siswa SMP. (pemprov) |
Gubernur Mahyeldi mengenang masa lalunya sewaktu berstatus sebagai siswa di SMPN 1 Dumai. Dijelaskannya, dia dulu sangat akrab dengan keterbatasan. Ayahnya bekerja sebagai seorang tukang becak di Dumai. Meski serba kekurangan, Mahyeldi menyebut keterbatasan tak membuat ia rapuh dan menyerah.
"Saya tidak pernah membayangkan akan jadi gubernur karena orang tua saya di sini adalah tukang becak. Keluarga kami penuh dengan keterbatasan. Tapi berkat bimbingan dan kepedulian banyak pihak saya menjadi anak yang penuh semangat dan pantang menyerah, sekarang anak tukang becak itu bisa jadi gubernur," ungkap Mahyeldi.
Mahyeldi ingin dari SMPN 1 Kota Dumai ini akan kembali lahir Mahyeldi-Mahyeldi baru, Presiden Indonesia masa depan, wali kota dan bupati masa depan.
"Kemungkinan itu bisa saja terjadi asalkan kepedulian dan dukungan dari seluruh pihak bisa dimaksimalkan," kata Mahyeldi yang dikutip dari siaran pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar.
Menurut Mahyeldi, alumni itu punya banyak kelebihan. Mereka punya jaringan, punya pengalaman dan dari segi jumlah mereka relatif banyak sehingga sangat berpotensi untuk dilibatkan dalam pengembangan sekolah karena pemerintah tentu memiliki keterbatasan anggaran dan kewenangan.
"Kolaborasi dan sinergitas antara pihak sekolah dan alumni itu mesti terbangun, sehingga alumni bisa menjadi kekuatan kedua setelah pemerintah bagi pihak sekolah untuk menerobos keterbatasan kewenangan," kata Mahyeldi.
Ketua Umum IKA SMP 1 Dumai dipercayakan kepada Yulian Norwis dan Dewan Pelindung dipercayakan kepada Mahyeldi Ansharullah.
Ketua panitia Eko Wardoyo mengatakan, penunjukan Mahyeldi sebagai dewan pelindung sekaligus diminta untuk melantik pengurus IKA SMPN merupakan hasil kesepakatan bersama setelah mempertimbangkan banyak hal.
Diungkapkannya, alumni menilai Mahyeldi bisa menjadi sosok inspiratif bagi siswa dan siswi di SMPN 1 Kota Dumai. "Kisah perjuangan hidup Pak Mahyeldi kita harapkan bisa menjadi inspirasi bagi para siswa dan siswi yang sedang mengenyam pendidikan," ungkap Eko Wardoyo.
Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni SMPN 1 Kota Dumai, Yulian Norwis mengajak para alumni untuk terus meningkatkan perhatian dan kontribusinya, baik bagi sekolah almamaternya maupun bagi pembangunan Kota Dumai secara umum. (*)