Unand Peringati Dies Natalis ke-67, Tinta Pemilu Dikirim ke 35 Kota di Indonesia

 Peresmian pengiriman tinta pemilu hasil karya peneliti Unand


PADANG-Universitas Andalas peringati dies natalis ke-67, Rabu (13/9/2023). Peringatan dipusatkan di auditorium kampus Limau Manis, Padang. Peringatan dies natalis itu dipimpin Rektor Prof. Yuliandri.


Hal menarik dalam dies natalis kali, Unand mengirimkan tinta pemilu yang berbahan gambir ke 35 kota di Indonesia. Tinta itu terbuat dari bahan alami yang aman, halal dan ramah lingkungan. Tinta itu untuk pemilu mendatang.

Tinta gambir itu merupakan hasil penelitian Prof. Amri Bahtiar. Tinta pemilu sudah mendapatkan pengakuan dari BPOM, KPU dan lembaga lainnya. Tinta gambir itu hasil kerja sama Unand dengan PT Kudo Indonesia Jaya.  

Tinta gambir itu menang tender dan dipergunakan untuk tinta pemilu pada enam zona wilayah yang mencakup 90 persen wilayah Indonesia. Pengiriman tinta pemilu berbahan gambir itu ditandai dengan penekanan tombol oleh Rektor Yuliandri. 

Dalam peringatan dies natalis itu, sejumlah pejabat memberikan sambutan melalui rekeman video, mulai dari Gubernur Mahyeldi, Ketua Majelis Amanat Unand, Sakti Wahyu Trenggeono dan lainnya.

Sakti Wahyu Trenggono yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan menyebutkan, Unand sekarang tengah dalam pemilihan rektor. Dia berharap, rektor yang terpilih hendaknya yang sesuai dengan kebutuhan dan siap menghadapi tantangan yang akan dihadapi Unand di masa depan. "Tantangan itu tidaklah ringan," katanya.

Wahyu menyebutkan, Unand tengah dalam proses menuju kampus cerdas. Kampus cerdas diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. "Unand diharapkan terus berbuat bagi kemajuan bangsa," katanya.

Gubernur Mahyeldi ingatkan tantangan dunia pendidikan tidak semakin ringan. Berbagai persoalan akan dihadapi di masa depan. Universitas Andalas diharapkan terus berinovasi demi pembangunan Sumatera Barat dan memberi solusi bagi masyarakat.

Dikatakan Mahyeldi, pemerintah provinsi merasakan manfaat atas kontribusi yang diberikan Universitas Andalas. Gubernur menyebut Unand sebagai perguruan tinggi yang hebat.

Dikatakan Mahyeldi, Unand juga telah mengukir berbagai prestasi. Gubernur minta prestasi ditingkatkan dan jangan pernah puas dengan capaian yang sudah diperoleh.

Menurut sejarah, Universitas Andalas didirikan pada 23 Desember 1955 oleh Wakil Presiden Indonesia, Bung Hatta. Saat peresmian, Universitas Andalas menjadi universitas keempat yang diresmikan oleh Pemerintah Indonesia.

Kampus Andalas saat itu menjadi sebagai kampus tertua di luar pulau Jawa selain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

Awal membangun Universitas Andalas didasari  munculnya golongan intelektual dan cendekiawan yang peduli dengan pendidikan anak bangsa. Namun sayangnya pemerintah kolonial Belanda pada saat itu tidak ingin memberi kesempatan sedikitpun untuk mewujudkannya.

Gagasan semacam itu baru kembali direncanakan setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sehingga mereka ingin sekali membangun sarana pendidikan di Sumatera Barat dengan membentuk beberapa akademi penting yang cikal bakal menjadi berdirinya Universitas Andalas. (ZK)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama