Arak-arakan budaya meriahkan Festival Pesona Bukak Kapalo Banda di Guguk Malalo. (prokopim) |
BATUSANGKAR-Bupati Tanah Datar, Eka Putra terus menggenjot sektor pariwisata dengan berbagai inovasi dan kegiatan melalui jargon program unggulan (progul) satu nagari satu event.
Bupati Eka Putra mendatangkan General Manager (GM) PT. Garuda Indonesia Raditya beserta rombongan untuk melihat pesta rakyat yang mengangkat kekhasan daerah seperti adat istiadat, budaya, sejarah, pesona alam dan kuliner spesifik tersebut.
“Saya undang khusus Bapak Raditya, GM PT. Garuda Indonesia ke sini dan menikmati makan bersama yaitu nasi baka, tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Tanah Datar, khususnya ke Malalo Tigo Jurai," ucapnya, Rabu (4/10/2023).
Eka Putra berikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat, perantau dan panitia pelaksana yang telah mengangkat tradisi yang sudah turun temurun ini ke dalam sebuah ivent bertajuk Festival Pesona Bukak Kapalo Banda tersebut.
Dikatakan Eka Putra, di awal launching progul satu nagari satu event ini banyak yang mencemooh, bahkan dianggap membuang-buang anggaran, namun saat ini dirasakan manfaatnya. Berbagai tradisi yang unik diangkat kembali. Ia bertekat, progul satu nagari satu event ini adalah ajang pelestarian kebudayaan, adat salingka nagari, menggali potensi nagari dan juga untuk tujuan wisata.
“Saat ini di Guguak Malalo jika dibandingkan dengan anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah hanya Rp50 juta, maka jika dilihat partisipasi masyarakat saat ini mungkin mencapai Rp300 juta lebih, di booth-booth yang disediakan panitia juga ditampilkan berbagai keunikan dan pusaka-pusaka lama ditampilkan, itu sungguh luar biasa,“ tuturnya yang dikutip dari Prokopim Setda Tanah Datar.
Wali Nagari Guguak Malalo Mulyadi menyampaikan upaya ke depan untuk terus memperbaiki dan menata kawasan wisata religi Nagari Guguak Malalo, karena masih banyak yang dibutuhkan seperti akses jalan dan sarana pendukung lainnya.
“Rencana kedepan aliran sungai yang ada di Nagari Guguak Malalo ini akan dijadikan sebagai destinasi wisata, dan itu juga butuh dukungan pemerintah daerah,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat Nagari Guguak Malalo yang juga anggota DPRD Tanah Datar, Herman Sugiarto. Jika progul pemerintah daerah satu nagari satu event berdampak baik bagi nagari hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat nagari berpartisipasi pada event tersebut.
“Nagari Guguak Malalo punya potensi yang bisa diangkat untuk destinasi wisata, ditambah lagi pesona Danau Singkarak yang menghiasi keindahan Nagari Guguak Malao,” ucapnya.
Herman juga sebut tidak lama lagi agenda besar juga akan digelar di Nagari Guguak Malalo, yaitu malin macau dua atau paragliding tingkat nasional, troi seri lima dan itu didukung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.
Nofrizalcan Amalo menyampaikan sekilas tradisi bukak kapalo banda ini bahwa di Nagari Guguak Malalo terdapat 11 suku dan tiga koto. Koto dimudiak, koto ditangah dan koto dihilia dan pada saat bukak kapalo banda ini semua suku akan berkumpul dan bersilaturahim.
“Semenjak sawah bapamatang, ladang bamintalak, rimbo bakiluang, urang tuo-tuo dulu menyepakati bukak kapalo banda atau membukakkan pintu air untuk mengaliri lahan pertanian atau sawah masing-masing dan itulah tradisi bukak kapalo banda,“ tuturnya. (*)