Foto bersama usai penyerahan bonus di bandara pada Maizir Rionda. (riau.go.id) |
PEKANBARU- Atlet andalan Riau yang berhasil meraih menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia di Asian Games, Hangzou, China, Maizir, tiba di Bandara VIP Sutan Syarif Kasim II Pekanbaru, Minggu (8/10/2023). Kedatangan Maizir disambut Ketua Umum KONI Riau, Iskandar Hoesin.
Maizir Rionda yang merupakan putra Kuantan Singingi engucapkan terima kasih kepada pengurus KONI Riau yang telah memberikan perhatian, arahan dan pembinaan selama perjalanan karirnya. Maizir Rionda, bersyukur atas apa yang telah diraihnya tidak terlepas dari dukungan keluarga, dan seluruh masyarakat Provinsi Riau yang telah memberikan dukungan serta doa terbaik terhadap dirinya.
"Alhamdulillah saya dan teman-teman telah berhasil meraih tiga medali, emas, perak dan perunggu. Terima kasih kami ucapkan kepada Ketua KONI Riau, Bapak Iskandar Hoesin beserta pengurus KONI yang telah memberikan perhatian, arahan dan pembinaan kepada kami, sehingga prestasi ini dapat kami raih. Terima kasih juga saya ucapkan kepada masyarakat yang telah memberikan dukungan dan doa terbaik kepada kami," kata Maizir.
Maizir menceritakan suka dan duka selama pertandingan Asian Games yang telah dilaluinya hingga kendala perahu yang digunakan saat pertandingan berlangsung. Dalam menjalani pertandingan, ia bersama timnya sedikit mengalami kendala, lantaran perahu latihan tim Indonesia berbeda dengan perahu yang gunakan saat bertanding.
“Perahu latih kita agak kecil, sementara di China kita dipersiapkan perahu yang agak besar, sehingga tumpuan di kaki kita tidak sampai dan di sini agak menimbulkan masalah bagi kami. Sesuai rencana, seminggu sebelum pelaksanaan kami mau berangkat ke China, untuk melihat venue dan perahu yang akan kita gunakan, tapi panitia tidak memberikan izin kepada atlet dari negara lain untuk itu,” ungkapnya yang dikutip dari riau.go.id.
“Tiga hari jelang pertandingan kami baru tau seperti apa perahu yang akan kita gunakan. Tuan rumah sebelumnya tidak memberi tahu kepada kami seperti apa perahu yang akan digunakan dalam pertandingan nantinya. Pad awalnya kita kesulitan dengan perahu yang telah disiapkan oleh panitia, susah kalau kaki kita tidak sampai bertumpu ke perahu yang besar dan panjang itu,” tambah Maizir.
Namun, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi tim Dayung Indonesia di nomor 500 meter, mereka terus mencari solusi setiap kendala dan keterbatasan yang ada. Pada akhirnya semua pedayung sepakat menggunakan sepatu dalam bertanding, sehingga kaki mereka dapat bertumpu kokoh dan kita dapat menguasai jalannya pertandingan berikutnya.
“Alhamdulilah medali perak dan medali emas dapat kita raih. Untuk selanjutnya, kami akan mempersiapkan diri untuk target emas selanjutnya di event pra olympics di Thailand," tandasnya.
Iskandar Hoesin menyampaikan saran agar Maizir tidak berhenti dalam meraih prestasi. Walaupun pada PON Aceh-Sumut nanti tidak bisa lagi tampil kerena terbentur aturan faktor usia, yang ditetapkan oleh PB PODSI. Maizir masih bisa memberikan ilmu-ilmu dalam meraih prestasi kepada para junior, yang akan dipersiapkan untuk PON mendatang.
“Selamat kepada atlet-atlet Riau yang telah membawa nama baik Riau dan Indonesia di Iven olahraga Asian Games. Semoga kedepan prestasi ini akan lebih baik lagi. Jangan berhenti dulu sebelum mencapai sukses yang lebih besar,” ujar Iskandar Hoesin. (*)