Wagub Minta Perantau Promosikan Produk Kerajinan Sumbar

Wagub Sumbar buka pelatihan sulaman di Muslimah Group Solok. (pemprov)


SOLOK-Almito merupakan mantan wartawan di Solok. Dulu dia merangkai kata demi kata demi menyampaikan informasi ke masyarakat. Selain menjadi wartawan, dia juga dikenal sebagai pegawai negeri sipil yang bertugas sebagai penyuluh pertanian.


Almito merupakan mantan wartawan sebuah surat kabar harian di Padang. Banyak hal yang ia tulis, terutama sektor pertanian yang menjadi keahliannya. Kini, usaha sulaman yang ia rintis sejak jadi wartawan sudah maju pesat. Usaha sulaman Almito  bernama Muslimah yang berbasis di Solok.

Wakil Gubernur Audy Joinaldy menilai perantau memiliki peran penting dalam membantu pengembangan industri kerajinan di Sumbar, salah satunya dari segi promosi dan pemasaran.

"Jumlah perantau Sumbar sangat signifikan, diperkirakan lima kali lebih banyak dari jumlah penduduk di Sumbar. Mereka sangat berpotensi untuk bisa membantu promosi dan pemasaran produk kerajinan di daerah," ujar Audy di Solok, Kamis (26/10/2023).

Ia mengatakan itu, saat membuka pelatihan sulam kerja sama Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR Jakarta) dengan Muslimah Group Solok.

Audy mengatakan, dari segi kualitas produk kerajinan asal Sumbar tidak kalah dibandingkan produk kerajinan daerah lain. Namun, sebagian perajin masih kesulitan dalam segi pemasaran.

"Jika kerjasama antara perajin di Sumbar dengan perantau bisa terjalin dengan baik, maka dengan sendirinya aspek pemasaran akan lebih terbuka dan menjadi lebih mudah, sehingga dapat membantu pengembangan usaha industri kerajinan di Sumbar," kata dia yang dikutip dari siaran pers Biro Adpim Setdaprov Sumbar.

Wakil gubernur menyebutkan, perajin juga harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi kekinian yang makin lekat dengan teknologi dan digitalisasi.

Menurutnya, Pemprov Sumbar akan memberikan dukungan, di antaranya dengan memberikan pembinaan kepada perajin melalui OPD terkait sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan selera pasar. Kemudian Pemerintah daerah juga bisa memfasilitasi para pelaku industri kerajinan untuk mendapatkan permodalan dari perbankan.

Ketua Pengurus Yayasan Bina Ranah Rantau (YBRR) Jakarta, Ramlis mengatakan pelatihan yang diberikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perajin agar lebih diterima dan mudah masuk ke pasar.

"Kita berharap dengan pelatihan ini, akan semakin banyak pelaku usaha kerajinan yang naik kelas dan mengembangkan usahanya," katanya. (*)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama