Hasil Kerja Sama dengan STP Unand, Solok Belibis Ekraf dan Industrial Gathering Diluncurkan

Potong pita sebagai tanda peluncuran Solok Belibis Ekraf dan Industrial Gathering 

KOTA SOLOK-Kegiatan inkubasi ini merupakan proses pembinaan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan tiga subsektor usaha guna meningkatkan daya saing.


Hal itu dikatakan Wali Kota Solok yang  diwakili Staf Ahli, Bujang Putra saat luncurkan Solok Belibis Ekraf dan Industrial Gathering di Pulau Belibis, Selasa (7/11/2023).

Bujang Putra ucapkan terimakasih kepada STP Unand yang telah memperhatikan Pemko Solok sejak 2021 dan telah berhasil menghasilkan beberapa turunan seperti kopi dan minyak atsiri.

"Semoga kegiatan ini betul-betul dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Seluruh kegiatan yang telah kita siapkan dapat betul-betul dapat dipasarkan dengan baik," ujarnya.

Kegiatan itu digagas Science Techno Park (STP) Unand bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Solok.  Kegiatan inkubasi bisnis tiga subsektor ekonomi kreatif sebagai akselerasi komersialisasi hasil karya tenant yang dikelola, serta sebagai upaya untuk meningkatkan hubungan kerjasama dengan industri.

Dalam peluncuran itu hadir, Kepala STP Unand, Eka Chandra, anggota DPRD Kota Solok, Yoserizal, Ketua LKAAM, KAN, Kadin, kepala OPD terkait serta undangan lainnya.

Eka Chandra mengatakan, inkubasi bisnis tiga subsektor ekonomi kreatif yakni seni pertunjukan, kriya dan kuliner.  Hal itu merupakan rangkaian acara yang telah dimulai dari implementasi inovasi, studi banding ke berbagai tenant serta industrial gathering.

"Saya salut dengan Kota Solok karena merupakan satu-satunya pemerintah daerah yang melakukan hal baru seperti ini dalam melakukan pembinaan UMKM," katanya.

Kepala Dinas Pariwisata, Milda Murniati menjelaskan, inkubasi bisnis ini merupakan tahun kedua yang rencananya dilakukan tiga tahun, namun pada 2024 tidak bisa karena terkendala anggaran. "Semoga nanti bekerjasama dengan STP Unand dapat dilakukan untuk tahun ketiga," kata dia.

Milda Murniati menerangkan dalam tiga subsektor inkubasi tersebut, Kota Solok  sudah memenuhi kriterianya. Sanggar tradisi sangat banyak. "Tinggal bagaimana cara kita menghidupkan yakni dengan memperbanyak event. Kriya seperti bareh Solok, katidiang hitam, bunga krisan akan kita jadikan inovasi sebagai cinderamata serta kuliner Kota Solok seperti pinyaram pisang dan lainnya," kata dia. (sis)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama