Kepala Ikan Nila Tilapia Laris Manis Dijual di TPI Tanjung Beringin

Kepala ikan yang laris manis dibeli masyarakat

SERGAI-Kepala ikan nila (tilapia) atau yang sering disebut ikan grandong yang dijual di tempat pelelangan ikan (TPI) Dusun I, Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai selalu diborong masyarakat. 


Selain harganya terjangkau, kegunaan dan manfaat mengkonsumsi ikan nila sangat banyak. Antara lain, baik untuk pencernaan, mengontrol kolestrol dan mencegah kanker, mendukung kesehatan otak, menjaga kesehatan otot tulang dan gigi, menjaga kesehatan kulit dan mencegah Penuaan diri, menjaga kesehatan mata, meningkatkan kualitas tidur, membantu menurunkan berat badan, mengurangi depresi dan stres, juga meningkatkan kekebalan tubuh.

Sulastri, warga Kubang Gajah Desa Pematang Cermai, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Sergai, Rabu (01/11/2023) pagi, saat berbelanja ikan nila mengatakan, dia hampir setiap hari membeli kepala ikan nila sebanyak dua kilogram untuk dimasak sebagai lauk sehari-hari. 

Dikatakannya, selain rasanya enak dan manfaat, kepala ikan nila banyak, juga terjangkau harganya. Pembeli lainnya, M .Rafni Saragih mengaku sudah belasan tahun berjualan kepala ikan nila di TPI tersebut.

Dia mengatakan, ia setiap hari bisa menghabiskan dua piber kepala ikan nila, bahkan lebih. Tatu piber ukuran beratnya 120 kilogram dijual dengan harga eceran Rp12.000 perkilo.

Ditambahkannya, kepala ikan nila yang dijualnya langsung dibeli dari perusahaan Regal Springs Indonesia PT Aqua Farm yang berlokasi di Kecamatan Pantai Cermin.

Regal Springs Indonesia atau PT Aqua Farm Nusantara sebagai pelopor bisnis budidaya ikan tilapia bertekad untuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi daerah. 

Hal itu ditunjukkan dengan sejak beroperasi pada 1989 PT Aqua Farm Nusantara mempekerjakan lebih dari 2.000 karyawan di Sumatera Utara, 1.300 di antaranya adalah masyarakat Serdang Bedagai di mana tempat perusahaan ini berdiri.

Processing Plant Director Regal Springs Indonesia, Sri Rusmianawati mengatakan, Regal Springs ingin memberikan lebih banyak akses dan peluang untuk masyarakat daerah.

“Keberadaan pabrik pengolahan Regal Springs Indonesia di Kabupaten Serdang Bedagai kami harapkan dapat memberikan lebih banyak akses dan peluang untuk masyarakat sekitar wilayah operasional kami,” katanya, Rabu (1/11/2023).

“Baik itu untuk memberikan alternatif mata pencarian, peningkatan lapangan pekerjaan, menjaga tersedianya bahan pangan yang bergizi untuk masyarakat serta berkolaborasi bersama pemangku kepentingan,” imbuh Rusmianawati. 

Sebagai bentuk tanggung jawab moral perusahaan, pada 2018 Regal Springs Indonesia meluncurkan program tanggung jawab sosial dan keberlanjutan “Kami Peduli”.

Program tersebut berfokus pada pilar lingkungan, sosial, kesehatan dan ekonomi. Ini adalah program berkelanjutan terpadu pertama untuk budidaya ikan Tilapia. Dalam operasionalnya, Regal Springs Indonesia selalu mengedepankan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.

Hal tersebut dibuktikan dengan salah satu pencapaian yakni menjadi produsen Ikan Tilapia pertama di dunia yang menjalankan operasionalnya dengan bertanggung jawab sesuai standar Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB), Aquaculture Stewardship Council (ASC) dan GAA BAP. Adapun produk ikan tilapia dari perusahaan yang berdiri di Lubuk Naga Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut ini yaitu fillet ikan tilapia, loin, portion, kepala ikan, dan lainnya yang disebut sebagai produk utama. Adapun filet ikan tersebut sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat.

Sementara produk sampingan seperti tetelan ikan, perut ikan, sisik, kulit, kepala ikan, dan lainnya dijadikan sebagai produk alternatif yang dipasarkan oleh pedagang binaan Koperasi Karyawan Aqua Farm Nusantara Makmur Sejahtera (ANMS). Adapun pembelian sebagiannya melalui koperasi tersebut rata-rata pengambilan produk 50-150 kg. Saat ini permintaan atas ketersediaan bahan pangan dari ikan tilapia di Serdang Bedagai terus bertumbuh, dengan rata-rata sekitar 5 persen.

Uniknya tak satupun bagian dari ikan Tilapia di Regal Springs ini terbuang sia-sia. Kebijakan nir limbah (zero waste) yang ketat serta sesuai prosedur membuat semua produk sisa dapat digunakan kembali oleh industri lain.  Regal Springs meminimalkan dampak lingkungan dan meningkatkan nilai tambah ekonomi. 

“Walaupun hanya 35 persen dari ikan yang dipotong menjadi fillet, sisanya akan kami distribusikan untuk digunakan kembali untuk industri lain, seperti farmasi, kosmetik, pakaian, bahkan bahan bakar,” pungkasnya.(ML.hrp)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama