Foto bersama usai pembukaan |
KOTA SOLOK- Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra menyebutkan, hingga kini belum ada satu alat pun yang dapat mendeteksi kapan terjadinya bencana gempa bumi, longsor dan banjir maupun bencana lainnya.
"Oleh karena itu, kesiapsiagaan personel untuk mengantisipasi bencana yang sangat krusial agar mereka mampu melakukan tindakan untuk mengurangi risiko yang lebih besar," ujar Ramadhani ketika membuka pelatihan peningkatan kapasitas tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kota Solok di aula SMP 5, Selasa (28/11/2023).
Kegiatan yang diikuti 75 peserta tersebut dihadiri Kalaksa BPBD Herman, Kabid KL BPBD Sumbar, Fajar Sukma sebagai narasumber dan pelatihan dari I-DERU Sumatera Barat, Faleri.
Wakil Wali Kota mengatakan, kesiapsiagaan personel merupakan upaya menyiapkan kemampuan personel agar dapat merespon kejadian bencana secara cepat dan tepat.
Dikatakan Ramadhani, pelatihan ini merupakan salah satu implementasi dari Peraturan Kepala BNPB Nomor 9/2008 tentang Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Adapun tugas dan fungsi TRC adalah untuk melakukan pengkajian secara cepat dan tepat di lokasi bencana dalam waktu tertentu dalam rangka mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan serta mengidentifikasi. Kemampuan sumber daya alam maupun buatan serta memberikan saran yang tepat dalam upaya penanganan bencana.
Wakil wali kota mengimbau setiap peserta dapat memberikan hati dan pikiran untuk mengikuti kegiatan ini karena materi yang dipelajari pada kegiatan ini sangatlah penting guna mengatasi bencana apabila sewaktu-waktu terjadi. (sis)