Bupati Tanah Datar dan rombongan disambut dengan seni tradisional di Rambatan. (prokopim) |
BATUSANGKAR-Pengangkatan panghulu merupakan salah satu tradisi turun temurun yang dilaksanakan secara musyawarah mufakat dalam menentukan seorang pemimpin di suatu kaum di Tanah Datar.
Hal itu yang dilakukan masyarakat Nagari Rambatan dan pengukuhan itu dihadiri Bupati Eka Putra, Minggu (24/12/2023) di halaman balai-balai adat setempat.
Eka Putra menyampaikan apresiasi atas kekompakan masyarakat dalam melaksanakan suatu kegiatan alek penghulu, ini salah satu wujud persatuan dan kesatuan serta tercapainya tujuan kekeluargaan.
"Kekompakan masyarakat, dunsanak, kamanakan dan unsur nagari serta suku-suku yang ada di Rambatan, sehingga terlaksana acara batagak panghulu dalam rangkaian baralek gadang, karena kekompakan inilah yang akan menyelesaikan permasalahan di kampung, ini patut diapresiasi," ucap Eka Putra yang dikutip dari siaran pers Prokopim Setda Tanah Datar.
Disampaikan Bupati Eka Putra, kekompakan seperti inil sangat butuhkan untuk menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan di tengah masyarakat. Selain itu, peranan niniak mamak juga sangat dibutuhkan dalam memberikan warna kepada pemerintah nagari.
"Saya selaku pimpinan daerah mengharapkan dukungan dari para niniak mamak dan seluruh masyarakat, bantu kami dalam menjalankan pemerintahan," harapnya.
Bupati berpesan kepada niniak mamak yang dikukuhkan agar menjadi pemimpin yang mampu mengayomi kaumnya.
"Semoga kita bisa menjadi pemimpin yang dicintai oleh orang-orang yang kita pimpin, mari kita saling terus mengingatkan," katanya.
Di alek penghulu di nagari Rambatan itu, dikukuhkan 17 penghulu dari empat suku yang ada di Korong Gadang, yaitu Suku Sumagek, Rabu, Tanjung dan Bendang. (*)