Shin Tae-yong |
TURKI-Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong lebih serius menyambut laga kedua melawan Libya yang akan digelar di Stadion Titanic Mardan, Antalya, Turki, Jumat (5/1/2024) malam ini.
Shin Tae-yong mengatakan saat pertemuan pertama dengan Libya pada 2 Januari, dirinya hanya menjadikan laga tersebut sebagai ajang untuk mengembalikan insting pertandingan kepada para pemainnya.
Karena itu, kekalahan dengan skor telak 0-4 yang diterima Timnas Indonesia saat itu tidak berarti apa-apa untuk Shin Tae-yong. Namun, untuk partai malam nanti, Shin Tae-yong akan mulai menguji kekuatan utama Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk mengarungi Piala Asia 2023.
"Secara keseluruhan para pemain sedikit (kondisinya) masih berat, tetapi tetap kita latihan hari ini juga akan fokus untuk pertandingan melawan Libya," kata Shin Tae-yong yang dikutip dari laman PSSI.
"Dan pertandingan kemarin melawan Libya fokusnya daripada hasil pertandingan, tapi fokus ke insting pertandingan, fisik pertandingan, jadi hasil tidak terlalu penting. Tapi untuk lawan Libya akan fokus ke organisasi dan mungkin akan berusaha untuk menang," ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut menambahkan.
Shin Tae-yong tidak menampik bahwa kekalahan telak dari Libya di pertemuan pertama membuat Timnas Indonesia menjadi sorotan. Sebab, laga perdana Timnas Indonesia di Grup D Piala Asia 2023 kontra Irak tinggal 10 hari lagi, tepatnya pada 15 Januari.
Namun, Shin Tae-yong kembali membela diri. Dia mengatakan hasil dari laga itu bukan ukuran dari kekuatan Timnas Indonesia yang sebenarnya.
"Memang dibicarakan terus ya masalah pertandingan kemarin, padahal pertandingan itu tidak berarti apa-apa, hanya tes saja, (tes) fisik pemain dan juga sekalian meningkatkan fisik pemain juga, jadi kita gak bisa menyalahkan satu-satu (pemain) di pertandingan kemarin," tutur Shin Tae-yong.
Selain bertemu Irak, di fase grup Piala Asia nanti, Timnas Indonesia juga bakal menghadapi Vietnam dan Jepang. Laga kontra Vietnam berlangsung pada 19 Januari, sedangkan melawan Jepang 24 Januari. (*)