Salah satu armada pariwisata TAM |
PADANG-Sebuah perusahaan otobus yang berjulukan kardus balap, TAM sempat diperbincangkan akan melintasi lintasan Sumbar-Jakarta. Isu itu telah ada sejak dua tahun lalu.
Seiring berjalannya waktu, isu itu pun hilang bak ditelan bumi. Namun, tiba-tiba bus tersebut menjalani trayek Pekanbaru-Dumai via tol. Otobus itu bersaing ketat dengan Fajar Riau Wisata.
Perusahaan TAM adalah angkutan kargo dan bus.
Kini, isu kardus balap melintasi Sumbar-Jakarta patut dihidupkan lagi, biar persaingan makin seru, sehingga konsumen punya banyak pilihan. Dengan persaingan, otobus akan berbenah dan meningkatkan pelayanan.
Sejak adanya tol Trans Sumatera, banyak perusahaan otobus bermunculan di Sumbar. Pengusaha menangkap peluang berpalingnya masyarakat dari transportasi udara ke transportasi darat.
Meski banyak pendatang baru, pemain senior tak tergoyahkan. Bus lawas tetap mendapat tempat di hati masyarakat Sumbar.
Kini, muncul lagi dua pendatang baru. Masing-masing PO Miyor dan Al Hijrah. Bus Sumbar juga naik kelas. Bus muncul dengan layanan premimum demi memanjakan penumpang.
Perusahaan otobus juga berlomba memberikan layanan terbaik. Armada diremajakan dengan bus keluaran terbaru dengan karoseri ternama. Bus pun memiliki beragam kelas, mulai dari royal, eksekutif, ma unjua, kudo gadang, sutan class, ninik mamak dan sebagainya.
Bukan cuma itu, selama perjalanan, bus juga menyediakan layanan minum gratis, berupa kopi dan teh. Disediakan dispenser pada bagian belakang bus atau dalam area merokok. Pokoknya, perjalanan jadi nyaman dan aman.
Ini bus senior di lintas Sumbar-Jakarta.
Pertama, NPM. Perusahaan itu otobus itu bermarkas di jalan Padang Panjang. Perusahaan itu semakin banyak jumlah armadanya.
Kedua, ANS. Perusahaan otobus ini berpusat di Padang yang juga makin berkembang.
Ketiga, PO Transport Express. Perusahaaan itu berbasis di Pariaman.
Keempat, Gumarang Jaya. Perusahaan ini bermarkas di Lampung. (kenzie)