Kepala BNPB berikan keterangan pers di Padang |
PADANG-Riau dan Sumatera Barat tengah berada dalam anomali cuaca. Sejumlah daerah d Riau tengah siaga darurat kebakaran hutan dan lahan. Sementara Sumatera Barat tengah siaga tanggap darurat banjir di longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau sudah mendapatkan laporan ada dua daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan atau karhutla. Dua daerah tersebut, Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.
Kepala pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan, dengan sudah ada dua daerah yang menetapkan status siaga tersebut. Maka syarat untuk penetapan siaga darurat karhutla tingkat provinsi sudah terpenuhi.
“Sudah dua daerah menetapkan siaga darurat karhutla, kami bersama unsur terkait sudah membahas untuk penetapan status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi,” katanya yang dikutip dari riau.go.id.
Di Sumatera Barat, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldy menyatakan, dengan penetapan masa tanggap darurat provinsi memberikan ruang lebih besar bagi Pemprov Sumbar untuk membantu secara sumber daya pemulihan pasca bencana daerah yang terdampak.
"Sesuai arahan gubernur, kita harus bergerak cepat. Bagaimana segala potensi yang ada dapat dimanfaatkan membantu masyarakat. Itu sebabnya, kita tetapkan status tanggap darurat provinsi," ujar Rudy Rinaldy di Padang, Selasa (12/3/2024).
Dikatakannya, selain memudahkan secara aturan dalam menyalurkan bantuan, keuntungan lainnya adalah Pemprov Sumbar memiliki ruang untuk mendapatkan bantuan lebih dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui skema hibah.
Secara sumber daya, provinsi memiliki daya gedor yang lebih untuk dapat memfasilitasi kebutuhan pasca bencana daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada 7 Maret 2024. (*)