BUKITTINGGI-- Pemerintah Kelurahan Kayu Kubu di Kecamatan Guguak Panjang akui musibah banjir yang terjadi baru-baru ini di kawasan Ngarai Sianok yang berdampak terhadap pemukiman warga sudah mendapatkan tindak lanjut penanggulangannya dari sisi sosial dan kemanusiaan.
Lurah Kayu Kubu Yennita Yelvia Roza mengatakan pihaknya ikut menjadi saksi penyerahan bantuan dari Dinas Sosial Kota Bukittinggi terhadap warganya yang terdampak banjir, begitu juga bantuan diberikan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bukittinggi.
Diketahui, cuaca hujan di bagian hulu Ngarai Sianok berdampak terhadap peningkatan debit air sungai di kawasan itu hingga meluap dan menggenangi rumah masyarakat. Terdapat 8 rumah dengan 13 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di kawasan Ngarai Sianok di Kelurahan Kayu Kubu terdampak.
“kemarin, Pemko sudah menyikapinya dengan penyaluran bantuan, kemudian Baznas Bukittinggi juga memberikan bantuan kepada warga kami yang terdampak musibah ini,”ujarnya
Lurah Kayu Kubu Yennita Yelvia Roza menyebutkan pihaknya menerima informasi dan membuktikan fenomena peningkatan debit air sungai di kawasan Ngarai Sianok bukan kali pertama terjadi, beberapa waktu belakangan sudah 4 kali kejadian, namun memang baru-baru ini dampaknya menggenangi rumah warga.
Pihaknya menerima aspirasi warga dan mencermati bahwa upaya agar debit air sungai di kawasan itu tidak berdampak ke pemukiman warga sudah ada yang dilakukan oleh OPD terkait di Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, begitu juga OPD di Kota Bukittinggi serupa normalisasi sungai. Namun, kegiatan dan program itu seharusnya dilakukan berkelanjutan setidaknya setiap enam bulan, agar tidak terjadi pendangkalan dasar sungai dan arus air yang mengalir pun lancar.
“itu kan sudah dilakukan pengerukan oleh Dinas PU Provinsi Sumbar, normalisasi sungai. Nah, seharusnya program itu berlanjut dan berkesinambungan selama setiap enam bulan. Warga sudah mengalami dampak peningkatan debit air sungai itu, beberapa waktu ini sudah 4 kali, tapi selama ini hanya sampai ke halaman rumah saja, tapi yang terbaru 8 rumah itu terendam air dan material lumpur,”katanya
Lurah Kayu Kubu Yennita Yelvia Roza menambahkan masyarakat di kelurahannya yang bermukim di kawasan pinggir sungai di Ngarai Sianok itu perlu meningkatkan mitigasi dari potensi kebencanaan apapun. Walaupun, mereka bermukim di tanah ulayat mereka sehingga kejadian serupa banjir tidak menimbulkan traumatic mendalam. (LK/IKP)