Kalaksa BPBD Kota Bukittinggi ketika di Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten di SDN 08 Kubang Duo di Simpang Bukik |
BUKITTINGGI-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi menindaklanjuti arahan kepala daerah untuk ikut membantu evakuasi daerah yang terdampak bencana alam di Kabupaten Agam.
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar instruksikan BPBD untuk terlibat dalam evakuasi dan rehabilitasi daerah yang terdampak banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Kabupaten Agam.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bukittinggi Zulhendri kepada mengatakan personil diturunkan ke lapangan setiap hari hingga berakhirnya masa tanggap darurat bencana alam di Kabupaten Agam.
Dikatakan, setiap hari ada 12 orang personil BPBD Kota Bukittinggi yang disebarkan di beberapa lokasi yang terdampak bencana alam banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi itu.
“kita menurunkan 12 orang personil BPBD Kota Bukittinggi di wilayah yang terdampak bencana alam di Kabupaten Agam. Kita rolling terus personil yang kita turunkan itu, karena ada yang piket juga di kantor kita. Ini sesuai arahan pimpinan kepada kami di BPBD untuk membantu dalam penanganan pasca banjir bandang,”ujarnya
Kalaksa BPBD Kota Bukittinggi Zulhendri menyebutkan personil BPBD yang diturunkan di lapangan itu ikut membantu untuk pendistribusian logistic dan bergabung dalam upaya pencarian korban yang masih dinyatakan hilang.
“personil kita ini membantu untuk distribusi logistic, kemudian membantu mencari korban yang masih hilang sampai saat ini,”katanya
Ia menambahkan Wali Kota Bukittinggi Erman Safar juga sudah menyikapi musibah bencana alam yang terjadi di Kabupaten Agam ini dengan penggalangan donasi dari seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi untuk meringankan beban para korban yang terdampak.
Bahkan, Pemerintah Kota Bukittinggi mendirikan dapur umum di lapangan bola kaki di depan Kantor Wali Nagari Sungai Pua. Dapur umum itu untuk menyiapkan menu konsumsi yang didistribusikan bagi para korban di posko pengungsian, petugas dan relawan yang bertugas selama masa tanggap darurat bencana alam tersebut. (LK/IKP)