BUKITTINGGI-Pemerintah Kelurahan Kayu Kubu di Kecamatan Guguak Panjang di Kota Bukittinggi akui keinginan warga yang terdampak banjir lalu di daerahnya saat ini adalah program normalisasi sungai Ngarai Sianok itu cepat dilakukan.
Lurah Kayu Kubu Yennita Selvia Roza kepada RRI, Kamis (6/6/2024) mengatakan kejadian banjir serupa di Senin 3 Juni lalu sudah berlangsung beberapa kali sejak 3 bulan belakangan, pihaknya akui 6 kejadian banjir terjadi di kurun waktu 3 bulan terakhir itu.
Dikatakan, saat ini warga yang terdampak banjir aliran sungai Ngarai Sianok ingin normalisasi sungai itu dilakukan dengan segera agar masyarakat dapat beraktivitas seperti sedia kala, pasalnya warga yang terdampak ada yang menggantungkan mata pencaharian sebagai pedagang di kawasan Ngarai Sianok.
“keinginan warga saat ini adalah normalisasi sungai dapat cepat dilakukan, agar warga dapat berjualan kembali. Oleh karena sudah di sini juga mata pencaharian mereka,”ujarnya
Sejauh ini, Pemerintah Kelurahan Kayu Kubu belum ada terima keinginan warga terkait relokasi, walaupun secara umum masyarakat yang terdampak banjir lalu menyewa kawasan itu untuk bermukim dan menetap.
“pada umumnya mereka yang tinggal di sana menyewa,”katanya
Lurah Kayu Kubu Yennita Selvia Roza menyebutkan warganya yang terdampak banjir aliran sungai Ngarai Sianok berjumlah 13 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah itu saat ini ada yang mengungsi ke rumah sanak famili, dikarenakan trauma untuk bermalam di kawasan rumah mereka yang terdampak. Keseluruhan warga sudah menerima bantuan dari Pemerintah Kota Bukittinggi, organisasi dan donatur lainnya.
Pemerintah Kelurahan Kayu Kubu apresiasi dukungan dan bantuan banyak pihak yang telah peduli dengan musibah yang dialami warganya, terdampak banjir. Bantuan logistik dinilai sudah cukup diterima warga, sehingga jika ada donasi yang ingin disalurkan maka donasi untuk pembiayaan kebutuhan hidup yang memang dibutuhkan masyarakat, dengan arti kata dalam bentuk uang.
“alhamdulillah, bantuan sudah banyak diterima warga, itu berupa logistik, ada juga uang. Nah, kedepan tentu warga ingin kebutuhan mereka sehari dapat terbantu, dalam masa pemulihan pasca terdampak banjir, sehingga jika ada donasi yang ingin disalurkan oleh pihak manapun, maka bantuan untuk biaya hidup yang dibutuhkan,”sebutnya
Ia menambahkan pasca banjir yang terjadi di Senin 3 Juni lalu, Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi bersama mahasiswa sudah menyikapi dampak banjir yang mempengaruhi pada kesehatan masyarakat yang terdampak sehingga dilakukan pemeriksaan, biasanya gangguan pada kulit serupa gatal dan ruam sudah mendapatkan tindak lanjutnya. (LK/IKP)