Peserta pelatihan |
AGAM – Pemerintah Kabupaten Agam melakukan sebuah terobosan penting dalam pembangunan sektor keagamaan dengan menggelar pelatihan Alquran Braille untuk tuna netra di Sumatera Barat.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Lubuk Basung ini melibatkan sepuluh tuna netra yang dipersiapkan sebagai pengajar serta sepuluh tuna netra lainnya untuk tingkat pemula.
Menurut Panitia Pelaksana, Febri Dayanto, pelatihan ini bertujuan untuk memfasilitasi tuna netra dalam mengakses Alquran dengan lebih mudah dan efektif.
“Pelatihan ini adalah langkah awal yang sangat penting untuk memastikan bahwa tuna netra di Sumbar dapat mengakses Alquran dalam format Braille. Selama tiga hari ke depan, peserta akan mendapatkan pemahaman dasar tentang Alquran Braille serta teknik mengajarnya,” ungkap Febri.
Febri juga menambahkan bahwa harapan besar tertanam dalam pelatihan ini. Pihaknya berharap para peserta, baik yang akan menjadi pengajar maupun yang berada di tingkat pemula, dapat membumikan Alquran di daerah masing-masing.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami yakin lebih banyak tuna netra yang akan dapat membaca dan mempelajari Alquran secara mandiri,” kata Febri.
Pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi peserta, tetapi juga membuka peluang baru dalam upaya penyebaran pengetahuan Alquran di kalangan tuna netra di Sumbar.
Bupati Andri Warman, menekankan betapa pentingnya pelatihan ini bagi masyarakat tuna netra. “Pelatihan ini adalah langkah maju yang luar biasa dalam upaya inklusi keagamaan,” katanya.
Dengan memfasilitasi tuna netra untuk membaca dan mengajar Alquran Braille terangnya, hal ini tidak hanya memberdayakan individu-individu tersebut, tetapi juga memperluas aksesibilitas dan penyebaran pengetahuan agama.
“Ini merupakan komitmen nyata untuk memastikan setiap anggota masyarakat, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk mendalami dan mengajarkan Alquran,” ujarnya. (HR)