Bupati Agam Resmikan Aula dan Ruang Belajar Ponpes Tahfiz Qur’an Baiturrahman

Bupati tanda tangani prasasti sebagai tanda peresmian 

AGAM – Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an Baiturrahman Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, terus menunjukkan perkembangan yang sangat baik.

Baik pembangunan fisik, jumlah santri maupun kualitas pendidikan di pondok pesantren yang masih terbilang sangat muda di Kaupaten Agam.

Kini perkembangan yang dibuktikan ponpes itu seperti, pembangunan aula dan ruang belajar sebagai prasarana penunjang pendidikan bagi santri.

Pada Kamis (5/9), gedung itu diresmikan Bupati Agam, Dr H Andri Warman yang ditandai dengan penandatanganan prasasti.

“Kita mengapresiasi perkembangan ponpes ini, yang telah menunjukkan perkembangan baik segi pembangunan fisik maupun SDM,” ujar Andri Warman.

Dikatakan, Kabupaten Agam memiliki ponpes terbanyak di Sumbar, yang kini mencapai 40 ponpes dan dua diantaranya sedang mengurus izin.

“Tidak salah lagi, jika Agam banyak melahirkan tokoh-tokoh agama yang sangat dikenal di republik ini,” katanya.

Dia berharap dengan pembangunan gedung baru di Ponpes Tahfizh Qur’an Baiturrahman, kualitas pendidikannya lebih baik dan menjadi rujukan bagi masyarakat.

“Tentu kita berharap dapat melahirkan generasi berkualitas dan berdaya saing nantinya,” sebutnya.

Pimpinan Ponpes Tahfiz Qur’an Baiturrahman, Muhammad Dios mengatakan, gedung ini dibangun sejak Desember 2023 dan kini sudah bisa diresmikam serta dimanfaatkan dalam mendidik santri.

Gedung ini katanya, dimanfaatkan sebagai prasarana penunjang bagi santri untuk belajar, sehingga pendidikan di Ponpes Tahfiz Qur’an Baiturrahman bisa terus menunjukkan perkembangan lebih baik.

“Pembangunan gedung ini tidak lepas dari support pemerintah mulai dari nagari, kecamatan hingga kabupaten. Terkhusus para muhsinin yang ikhlas berinfak untuk kesuksesan pembangunan,” katanya.

Dikatakan, pembangunan gedung ini menghabiskan dana Rp558 juta lebih, yang terkumpul baru Rp490 juta lebih dan mengalami kekurangan sekitar Rp68 juta.

“Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan bagi kita, sehingga kekurangan ini bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.

Dia menjelaskan, ponpes ini berdiri 2014 yang bermula dari pondok biasa. Seiring berjalannya waktu, 2018 menjadi ponpes yang sudah berjalan 6 tahun dengan jumlah santri 125 orang.

“Waktu awal berdiri kita hanya memanfaatkan rumah warga, kini kita sudah memiliki 4 unit gedung sebagai sarana prasarana melahirkan generasi yang agamais,” terangnya. (HR)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama