Dosen FISIP Universitas Andalas Beri Pelatihan Pemandu Wisata dan Ecotourism di Nagari Aia Dingin

Foto bersama usai pertemuan


SOLOK-Kelompok dosen yang diketuai Andri Rusta bersama Tengku Rika Valentina dan Prof. Asrinaldi melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Nagari Aia Dingin, Kabupaten Solok, Jumat (6/9/2024). 

Pengabdian ini bertujuan memberikan edukasi mengenai teknik pemanduan ekowisata kepada masyarakat setempat. Hal tersebut sejalan dengan salah satu pilar tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.

Ekowisata adalah bentuk wisata yang mengajak pengunjung menikmati keindahan alam serta objek wisata berbasis lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, tetapi juga untuk mengajak wisatawan agar lebih menghargai alam. Pelatihan ekowisata ini diharapkan dapat memberikan bekal kepada masyarakat dalam memajukan potensi wisata alam di Nagari Aia Dingin.

Wali Nagari Aia Dingin, Herilwandi mengucapkan terima kasih kepada kelompok dosen yang telah melaksanakan pelatihan ekowisata sebagai bagian dari pengabdian masyarakat. 

Herilwandi menekankan pentingnya keterampilan pemandu wisata dalam memandu wisatawan, termasuk tata cara, etika, dan sikap yang baik agar memberikan kesan positif kepada pengunjung. Dia berharap masyarakat dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini untuk memajukan ekowisata di Nagari Aia Dingin.

Pada sesi pelatihan yang diikuti masyarakat Nagari Aia Dingin, narasumber memberikan berbagai materi fundamental terkait pengelolaan sumber daya alam sebagai objek wisata. Salah satu materi utama adalah teknik menjadi pemandu ekowisata. Mak Katik, selaku narasumber, memaparkan teknik pemanduan wisata yang melibatkan komunikasi efektif, sikap yang baik, serta keterampilan melayani wisatawan. 

Mak Katik juga menjelaskan pentingnya komunikasi yang baik, termasuk penggunaan gaya bahasa yang tepat, bahasa tubuh, alur interpretasi yang jelas, serta pelibatan pengunjung dengan humor dan interaksi yang hangat. Menurutnya, komunikasi yang baik akan menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi wisatawan, sehingga mereka merasa lebih terhubung dengan alam dan menikmati pengalaman wisata yang lebih dalam.

Selain pelatihan pemanduan, Hairunnas sebagai narasumber kedua juga memberikan materi tentang strategi pemasaran ekowisata. Pemasaran yang baik, kata Hairunnas, sangat diperlukan agar objek wisata di Aia Dingin lebih dikenal luas dan menarik minat wisatawan. Ia menjelaskan berbagai cara mempromosikan ekowisata, seperti penggunaan brosur serta platform media online seperti YouTube, Instagram, WhatsApp dan Facebook.

Menurut Hairunnas, promosi ekowisata harus menonjolkan keunggulan-keunggulan alam seperti keindahan panorama, ketenangan lingkungan, dan aksesibilitas yang mudah. Selain itu, foto dan gambar autentik dari lokasi strategis harus digunakan untuk memperkuat daya tarik promosi tersebut.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Nagari Aia Dingin dapat mengembangkan potensi ekowisata yang ada. Diharapkan juga pelatihan ini dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung. 

Keindahan alam Nagari Aia Dingin merupakan anugerah yang sangat berharga, dan akan sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan dapat menjaga, mengelola, dan melestarikan kekayaan alam yang ada demi keberlanjutan ekowisata di daerah tersebut. (*)



Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama