Alias Wello (Awe) dan Datok Muhammad Ishak |
LINGGA-Sejak diresmikan pasangan Alias Wello (Awe) dan Datok Muhammad Ishak sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Lingga, Kepulauan Riau dalam kontestasi pilkada 2024 mendatang, dukungan pada pasangan itu mengalir deras.
Dari hari ke hari, elektabilitas (tingkat keterpilihan) pasangan Awe-Ishak semakin menunjukkan tren positif.
Hal tersebut tak terlepas dari putusan MK terbaru yang menganulir potensi pasangan calon M. Nizar-Novrizal melawan kotak kosong yang sebelumnya mendapatkan dukungan sebagian besar partai di Kabupaten Lingga yang mempunyai Kursi di DPRD setempat.
Sebelumnya, masyarakat cenderung mengarahkan perhatian mereka kepada pasangan M .Nizar - Novrizal yang awalnya berpotensi menjadi calon satu-satunya.
Namun sejak Awe dan Muhammad Ishak mendaftar untuk ikut bertarung pada pilkada di KPUD Kabupaten Lingga pada detik-detik terakhir batas ditutupnya pendaftaran calon pada 29 Agustus 2024 membuat perhatian masyarakat terbelah menjadi dua.
Salah satu tokoh muda Kabupaten Lingga, Ade Fariansyah mengatakan, persaingan ketat akan tersaji dalam pertarungan dua pasangan calon bupati dan wakil bupati karena sosok seorang Awe yang dinilai telah terbukti dalam memimpin Kabupaten Lingga pada periode 2016-2020.
"Pasangan ini menjadi penantang serius untuk Nizar-Novrizal," ungkapnya, Selasa (10/9/2024).
Pasangan itu memiliki kemampuan lobi di level nasional untuk pembangunan Kabupaten Lingga, serta peduli terhadap peningkatan SDM Lingga.
Ade melanjutkan, sebagai contoh, saat ini biaya pendidikan puluhan mahasiswa Politeknik Lingga telah ditanggung pasangan tersebut.
"Para mahasiswa Politeknik Lingga itu tidak perlu merogoh saku orang tua mereka untuk membiayai biaya kuliah mereka, semua biaya kuliah ditanggung Bang Awe. Bang Awe memberikan beasiswa kepada puluhan mahasiswa tersebut," katanya.
Ade menyebut, kelas ini salah satu bentuk kepedulian Awe terhadap kemajuan anak daerah di dunia Pendidikan.
Untuk diketahui juga, berdirinya Politeknik di Kota Dabo Singkep hingga sekarang, itu juga merupakan hasil karya tangan Bang Awe saat menjadi Bupati Lingga. "Ini bukti sejarah perjuangan Awe dalam memajukan Kabupaten Lingga dan fakta sejarah ini bukan rekayasa," katanya. (Arie)