Peringatan Hari Santri 2024, Ponpes Budi Luhur Ajak Santri Tingkatkan Kontribusi Majukan Asahan

Peringatan Hari Santri tingkat Kabupaten Asahan 

ASAHAN-Hari Santri merupakan penghargaan terhadap KH Hasyim Asy’ari, yang memfatwakan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang mendorong para santri turut mempertahankan kemerdekaan dalam pertempuran Surabaya. 

Pondok Pesantren Budi Luhur 354 binaan Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Asahan ikuti perigatan Hari Santri di Alun-alun Pendopo Kota Kisaran, Selasa (22/10/2024).

“Kami warga LDII di seluruh Indonesia dan khususnya di Asahan memaknai Hari Santri dengan meneladani daya juang. Santri dalam era Indonesia modern dituntut mendorong kemajuan di segala bidang dan berdakwah dalam dimensi yang makin luas,” ujar Ketua DPD LDII Asahan, Juhari.

Juhari menyebut, para santri tidak hanya mengajak kepada kebaikan dan meningkatkan ketakwaan, tapi memberi teladan dengan berkiprah secara profesional di bidang ekonomi, politik, ekonomi, sosial budaya hingga teknologi tinggi.

“Inilah yang kami sebut insan profesional religius. Dengan semangat Hari Santri, mari menjadikan Asahan yang bermartabat dan selalu memperoleh keberkahan,” kata dia.

Pimpinan Pondok Pesantren Budi Luhur 354, Muhammad Nasib mengatakan, setiap kali memperingati Hari Santri, seyogyanya momentum ini dijadikan sarana merefleksi diri sejauh mana peranan yang telah dan akan terus dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Peringatan Hari Santri 2024 mengusung tema menyambung juang merengkuh masa depan. Tema tersebut menyiratkan dua makna sekaligus yakni makna historis dan makna kontekstual.

“Makna historis mengingatkan kepada kita tentang peran besar para ulama dan santri pada masa lampau, dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui resolusi jihad. Mereka berperang melawan kezaliman penjajah yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945 yang kemudian dikenal sebagai Hari Pahlawan,” ungkapnya.

Sedangkan makna kontekstual, menegaskan kembali tentang peran ulama dan santri, terutama setelah selesai masa belajarnya untuk tetap melaksanakan amar makruf nahi munkar, dakwah yang sejuk, memiliki toleransi yang tinggi. (Yoga)


Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama